KOMPAS.com - Tahukah Anda bahwa penis pria dapat berubah bentuk dan berkurang secara fungsi karena penyakit peyronie?
Penyakit peyronie merupakan gangguan kesehatan organ reproduksi pria khususnya penis. Hal ini menyebabkan berbagai ketidaknyamanan, termasuk susah mendapat kepuasan secara seksual.
Penyakit Peyronie disebabkan oleh cedera penis berulang, biasanya saat berhubungan seks atau aktivitas fisik.
Baca juga: Macam-macam Penyebab Rasa Sakit Saat Penis Penetrasi di Vagina
Jika tidak diobati, penyakit peyronie dapat membuat pria kehilangan kepercayaan diri hingga depresi.
Gejala atau tanda penyakit peyronie kemungkinan muncul tiba-tiba atau berkembang secara bertahap.
Dilansir dari Mayo Clinic, berikut gejala yang paling umum dari penyakit peyronie:
Perlu digarisbawahi, nyeri saat ereksi biasanya membaik dalam satu hingga dua tahun setelah seorang pria menerima pengobatan.
Namun, jaringan parut, ukuran penis yang sudah memendek, dan bengkok seringkali tetap ada meski sudah dilakukan perawatan.
Baca juga: 7 Fakta tentang Penis yang Jarang Diketahui Para Wanita
Selain disebabkan karena cedera penis, ada sejumlah faktor risiko yang dapat memicu penyakit peyronie, antara lain:
Anda dianjurkan segera konsultasi ke dokter apabila menemui atau merasakan gejala penyakit peyronie. Perawatan dini memberi peluang untuk memperbaiki kondisi penis atau mencegah gejala memburuk.
Baca juga: Macam-macam Penyebab Balanitis atau Peradangan pada Ujung Penis
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.