Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/05/2023, 13:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Ketika terdiagnosis mengalami asma, biasanya pasien harus hidup bergantung dengan inhaler.

Inhaler adalah alat penghantar obat ke paru-paru. Inhaler berfungsi meredakan gejala saat asma kambuh dan menghentikan gejala yang berkembang.

Ada beberapa jenis inhaler yang bisa digunakan untuk penderita asma. Namun, tidak semua jenis inhaler bisa cocok. Penderita asma harus menemukan inhaler terbaik.

Hal ini bisa dilakukan dengan menemukan keseimbangan antara obat yang tepat dan jenis inhaler yang sesuai dengan kebutuhan Anda serta kemampuan Anda untuk menggunakan inhaler dengan benar.

Baca juga: Punya Gejala yang Mirip, Berikut Beda Asma dan Pneumonia

Jenis-Jenis Inhaler

Inhaler ibarat "senjata" ampuh untuk mengatasi serangan bagi penderita asma. Obat ini berkerja dnegan menyalurkan obat ke saluran udara untuk meredakan gejala selama serangan berlangsung.

Ada dua jenis inhaler yang bisa digunakan penderita asma, yakni:

  • Meterd Dose Inhaler (MDI)

Metered-Dose Inhaler (MDI) Ini adalah jenis inhaler yang paling umum digunakan.

Inhaler ini memiliki corong berbentuk sepatu bot di mana tabung berisi obat bertekanan. Desain ini telah digunakan sejak tahun 1956.

Anda memberikan dosis obat yang terukur ke paru-paru Anda dengan memasukkan corong ke dalam mulut Anda dan menekan tabung sambil menghirupnya.

MDI juga memiliki penghitung untuk memberikan informasi berapa banyak dosis obat yang tersisa dalam tabung.

Untuk mengurangi kemungkinan obat tertinggal di mulut, Anda dapat memasang ruang penahan yang disebut spacer ke MDI.

Spacer berguna menahan obat yang dilepaskan, memungkinkan Anda untuk menarik napas perlahan, dalam, dan dengan kecepatan Anda sendiri untuk memasukkan dosis penuh ke paru-paru Anda.

  • Dry-Powder Inhaler

Dry-Powder Inhaler adalah jenis inhaler yang tidak menggunakan propelan kimia untuk meluncurkan obat ke paru-paru Anda.

Sebaliknya, inhaler ini mengandung formula bubuk yang bisa ditarik ke paru-paru dengan inhalasi yang dalam dan cepat.

Inhaler jenis ini bekerja sesuai tarikan napas kita. Artinya, obat akan dilepaskan ke saluran udara saat Anda menarik napas dalam-dalam dan cepat dari penghirupnya.

Karena membutuhkan napas yang cepat dan kuat, beberapa pasien sering merasa kesulitan saat menggunakannya.

Partikel obat dalam DPI berbentuk bubuk, tidak basah seperti MDI, dan sangat kecil sehingga dapat mencapai saluran udara terkecil. Anda mungkin tidak merasakan atau merasakan partikelnya.

Baca juga: Yang Terjadi Pada Tubuh saat Kita Menderita Asma

Adakah cara lain untuk meredakan serangan asma?

Selain inhaler, penderita asma juga bisa menggunakan nebulizer untuk meredakan gejala.

Nebulizer bisa digunakan ketika Anda sulit menggunakan inhales, terutama jika Anda menderita asma parah hingga tidak dapat menggunakan inhaler biasa.

Nebulizer adalah mesin yang mengubah obat cair menjadi uap halus yang Anda hirup melalui corong yang dipasang di hidung dan mulut.

Nebulizer memungkinkan obat masuk ke dalam tubuh sambil bernapas dengan normal.

Namun, cara ini biasanya membutuhkan persiapan yang lebih lama dibandingkan menggunakan nebulizer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau