Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Penyebab Sindrom Kelelahan Kronis yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - Diperbarui 20/11/2022, 09:32 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Lelah setelah beraktivitas berat adalah hal yang normal dirasakan. Tapi bagaimana jika rasa lelah yang dirasakan tak kunjung hilang bahkan setelah banyak istirahat?

Rasa lelah yang tidak kunjung hilang bisa menjadi tanda bahwa seseorang mengalami sindrom kelelahan kronis.

Tidak ada yang tahu pasti penyebab dari sindrom kelelahan kronis.

Bahkan, Mayo Clinic menyebutkan bahwa sindrom kelelahan kronis membuat penderitanya merasa lelah lebih dari jangka waktu 6 bulan, namun kondisi yang dialami tersebut tidak bisa dijelaskan secara medis.

Baca juga: 3 Cara untuk Menurunkan Risiko Sindrom Kelelahan Kronis

Meskipun begitu, WebMD menjelaskan bahwa ada beberapa kondisi kesehatan tertentu yang bisa menjadi pemicu terjadinya sindrom kelelahan kronis.

Berikut adalah penyebab sindrom kelelahan kronis yang disarikan dari WebMD.

1. Masalah dengan sistem imun

Terdapat perbedaan pada beberapa bagian sistem imun yang dimiliki oleh penderita sindrom kelelahan kronis sehingga menyebabkan kondisi ini.

Baca juga: Terungkap Identitas Penumpang Alphard Putih Saat Insiden Patwal Tendang Pemotor di Puncak

Namun, masalah sistem imun ini tidak separah masalah yang dihadapi oleh penderita HIV/AIDS.

2. Produksi energi

Tubuh penderita sindrom kelelahan kronis mengalami kesulitan untuk memproduksi energi sehingga cepat lelah.

3. Kelainan otak

Penderita sindrom kelelahan kronis mengalami beberapa kelainan otak, seperti level hormon dan gelombang otak.

Kelainan otak ini merupakan kondisi yang tidak permanen sehingga bisa datang pergi.

Baca juga: 9 Cara Mengatasi Badan Cepat Lelah dan Mudah Mengantuk

4. Masalah denyut nadi dan tekanan darah

Tekanan darah bisa turun ketika berdiri secara tiba-tiba sehingga menyebabkan denyut nadi semakin cepat.

Tekanan darah yang turun secara drastis bisa membuat seseorang pingsan atau merasa seperti akan pingsan.

5. Gen

Kelainan struktur gen yang berkembang serta faktor keturunan bisa menyebabkan seseorang mengalami sindrom kelelahan kronis.

6. Infeksi atau kondisi kesehatan lainnya

Sindrom kelelahan kronis bisa disebabkan oleh beberapa penyakit yang muncul karena infeksi, seperti demam, sakit tenggorokan, nyeri otot, hingga sakit perut.

Beberapa jenis virus dan bakteri juga disebut-sebut menyebabkan sindrom kelelahan kronis, termasuk virus Epstein-Barr, bakteri penyebab penyakit Lyme, dan bakteri penyebab demam Q.

Baca juga: 6 Penyebab Badan Cepat Lelah dan Mudah Mengantuk

7. Hormon serotonin dan kortisol

Produksi hormon serotonin dan kortisol bisa menyebabkan munculnya gejala sindrom kelelahan kronis.

Bahkan menurut penelitian, penderita sindrom kelelahan kronis memiliki level hormon kortisol yang rendah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Kapan THR Lebaran 2025 Karyawan Swasta dan ASN Cair? Ini Jadwalnya Sesuai Aturan

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Jadikan Ramadhan Makin Seru, Segera Persiapkan Jadwal Imsakiyah dan Kebutuhan Lain Berikut

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Polisi Gali Motif Eks Kapolres Ngada Cabuli Anak dan Jual Videonya ke Situs Australia

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Gugat UU Hak Cipta, Ariel dkk Minta Boleh Nyanyikan Lagu Tanpa Izin Pencipta Asal Bayar Royalti

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tekno

Samsung Galaxy A56 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Usai Diperiksa Kejagung, Ahok: Saya Juga Kaget, Kok Gila Juga

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Mau Puasa dengan Tenang? Pastikan Jadwal Imsakiyah dan Kebutuhan Ramadhan Lain Sudah Siap

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Kapolres Ngada Bayar Rp 3 Juta untuk Berhubungan Intim dengan Anak 6 Tahun di Hotel Kupang

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tekno

Grab Umumkan THR Ojol untuk Mitra Pengemudi

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Link Live Streaming Semen Padang vs Persib Bandung di Liga 1, Prediksi, H2H, dan Klasemen

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Korban Pertamax Campur Air Diganti Rugi Rp 1 Juta, SPBU Minta Videonya Dihapus

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Istri Ungkap Penyebab Wendi Cagur Dilarikan ke Rumah Sakit

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Dedi Mulyadi Cari Kades yang Marah soal Pembongkaran Bangunan Liar di Bekasi

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

KPK Geledah Rumah Ridwan Kamil Terkait Kasus Bank BJB

api-1 . POPULAR-INDEX

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau