KOMPAS.com - Terdapat ciri-ciri yang akan menandakan bahwa payudara wanita normal dan sehat.
Mengutip NHS, payudara merupakan salah satu bagian seksual pada wanita yang berperan penting untuk memproduksi ASI.
Normal untuk payudara setiap wanita memiliki ukuran, bentuk, dan konsistensi berbeda.
Payudara juga bisa berubah selama masa pubertas, menstruasi, dan menopause.
Setelah menopause, normal payudara terasa lebih kendur, lembek, dan tidak berisi.
Selain itu, ada beberapa ciri-ciri normal yang menandakan payudara wanita sehat.
Baca juga: Tanda-Tanda Kista Payudara yang Harus Diwaspadai Wanita
Berikut ciri-ciri payudara sehat yang perlu diketahui para wanita:
Mengutip WebMD, payudara Anda mungkin berubah selama beberapa titik kehidupan Anda. Misalnya, saat sedang menstruasi dan hamil, karena hormon meningkat.
Setelah Anda mencapai menopause, Anda mungkin merasa dada Anda melorot, mengecil dan kehilangan bentuknya. Ini normal.
Namun, jika Anda melihat perubahan di luar waktu ini disertai penampakan atau terasa berbeda, tanyakan kepada dokter untuk memastikan payudara Anda sehat.
Mengutip Health Central, payudara sehat memiliki tampilan dan tekstur yang relatif sama sepanjang hidup Anda.
David Euhus, profesor bedah di Johns Hopkins Medicine di Baltimore mengatakan bahwa ada banyak hal yang dianggap "normal" dalam hal tampilan dan tekstur payudara.
Misalnya, banyak wanita memiliki payudara dengan benjolan (non-kanker), tidak rata, bergelombang, dan/atau padat, terutama jika mereka pramenopause.
Itu bisa dianggap payudara normal, selama kondisi yang Anda rasakan itu sama di kedua sisi.
Sehingga, penting untuk para wanita bisa mengenali kondisi payudara masing-masing.
Jika Anda merasakan adanya benjolan baik pada satu atau kedua payudara, dengan tekstur yang lebih keras atau terasa berbeda, disarankan untuk periksa ke dokter.
Baca juga: Merasa Sakit di Bawah Payudara Kiri? Kenali Penyebabnya
Mengutip Health Central, payudara sehat memiliki warna kulit yang tidak berubah dan tanpa ruam.
Anda perlu mewaspadai, jika payudara Anda mengalami perubahan warna menjadi kemerahan, menghitam, atau muncul ruam dan bengkak.
Jika, payudara memerah saat Anda sedang hamil atau menyusui, Anda mungkin mengalami infeksi payudara.
Perubahan kulit payudara lebih mungkin terjadi, jika Anda memiliki penyakit autoimun, implan, kecanduan tembakau/nikotin, serta eksim.
Terkadang perubahan warna berarti sesuatu yang lebih serius sedang terjadi, seperti kanker payudara.
Mengutip Health Central, Anda memiliki payudara sehat ketika suhunya sama dengan bagian tubuh Anda lainnya.
Anda perlu mencurigai kondisi kesehatan payudara, jika memiliki suhu lebih hangat. Apalagi diikuti dengan perubahan warna menjadi kemerahan.
Kondisi itu bisa menjadi tanda penyakit, seperti mastitis dan radang jaringan payudara yang menyerang wanita menyusui.
Di sisi lain, terkadang suhu lebih hangat pada payudara Anda bisa menandakan peradangan karena otot sekitarnya tertarik.
Baca juga: Merasa Ada Benjolan di Payudara? Ini yang Perlu Dilakukan
Mengutip Health Central, keluarnya cairan dari puting biasa terjadi saat Anda hamil, menyusui, atau baru saja melahirkan.
Ini justru menjadi tanda payudara Anda sehat-sehat saja.
Meskipun kondisi itu terjadi, Lauren M. DeStefano, ahli onkologi bedah payudara di Cedars-Sinai Cancer mengatakan bahwa keluarnya cairan dari puting benar-benar normal. Bahkan, jika Anda sudah lama tidak melahirkan.
Payudara Anda tidak sedang sehat, jika cairan berdarah keluar dengan sendirinya dari puting.
Sebagian besar waktu, keluarnya darah disebabkan oleh pertumbuhan non-kanker di saluran yang disebut papiloma intraduktal.
Namun, ini kadang-kadang dikaitkan dengan sel-sel abnormal yang dapat menjadi prekursor untuk pra-kanker atau kanker.
Baca juga: Merasa Ada Benjolan di Payudara? Bisa Jadi Ini Penyebabnya
Mengutip Health Central, Dr. DeStefano mengatakan bahwa nyeri di payudara Anda sangat umum dan umumnya “bukan pertanda sesuatu yang menakutkan".
“Merasa sakit bukanlah tanda bahwa payudara Anda sakit—itu adalah tanda bahwa Anda memiliki payudara,” tambah Dr. Euhus.
Dia menjelaskan bahwa nyeri payudara dibagi menjadi dua kelompok:
Selain fluktuasi hormon, Dr. DeStefano mengatakan penyebab utama nyeri lainnya adalah mengenakan ukuran bra yang salah.
Jika Anda hanya merasakan nyeri di salah satu payudara atau sepertinya tidak ada hubungannya dengan menstruasi, disarankan untuk periksa ke dokter.
Dokter biasanya akan mengevaluasi rasa sakit dengan mammogram dan ultrasound untuk memastikan payudara sehat.
Baca juga: Makanan Sehat untuk Penderita Kanker Payudara
Mengutip Health Central, selama pemeriksaan payudara mandiri secara teratur, pastikan untuk memeriksa ketiak Anda juga.
Payudara sehat, jika tidak muncul benjolan atau pembengkakan di area ketiak.
Namun jika Anda kebetulan melihat beberapa pembengkakan atau nyeri tekan di salah satu atau kedua ketiak Anda, jangan panik.
Terutama di zaman sekarang ini, sebagian besar pembengkakan kelenjar getah bening disebabkan oleh sesuatu selain kanker payudara,
Dr. Euhus mengatakan bahwa itu bisa apa saja mulai dari infeksi hingga (efek samping) vaksin Covid-19.
Temui dokter Anda jika benjolan terus membesar, bengkak selama dua minggu atau lebih, terasa keras, Anda juga mengalami demam, penurunan berat badan yang tidak bisa dijelaskan, serta keringat malam.
Baca juga: Kebiasaan yang Meningkatkan Risiko Kanker Payudara
Mengutip NHS, wanita perlu berkonsultasi ke dokter, jika menemukan kondis sebagai berikut:
Baca juga: 9 Cara Mencegah Kanker Payudara yang Harus Diperhatikan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.