Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kram Kaki Selama Kehamilan: Penyebab dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 03/12/2022, 09:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Sebagian wanita mengalami kram kaki selama kehamilan yang cukup mengganggu aktivitas.

Kebanyakan ibu hamil (bumil) mengalami kram kaki pertama kali saat kehamilan memasuki trimester kedua. Namun, ada pula bumil yang mengeluhkan kondisi ini sejak minggu-minggu awal kehamilan.

Baca juga: Kram Kaki Saat Malam Bisa Jadi Tanda 8 Penyakit Serius

Berikut akan dipaparkan penyebab, cara mengatasi dan tanda-tanda yang perlu diwaspadai sehingga bumil perlu ke dokter.

Penyebab kram kaki selama kehamilan

Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan ibu hamil mengalami kram selama kehamilan, meliputi:

  1. Pertambahan berat badan ibu hamil sehingga kaki mendapat beban ekstra.
  2. Kekurangan vitamin
  3. Kurang gerak atau berolahraga
  4. Penumpukan cairan di kaki yang menyebabkan pembengkakan atau disebut edema.

Kram kaki bisa bertambah parah seiring dengan bertambahnya usia janin, ketika perut semakin membesar.

Kondisi seperti ini membuat para ibu hamil tidak bisa bergerak dengan bebas dan sering mengalami gangguan tidur.

Cara mengatasi kram kaki selama kehamilan

Dilansir dari BabyCenter, Anda dapat membantu mengatasi atau mengurangi ketidaknyamanan akibat kram kaki dengan cara sederhana atau meminta bantuan pasangan.

Cara pertama yang dapat meredakan kram kaki pada ibu hamil adalah melakukan peregangan.

Peregangan ini mungkin awalnya akan menimbulkan rasa sakit, tetapi dapat meredakan kejang otot secara bertahap dan menghilangkan nyeri akibat kram.

Hal yang perlu Anda lakukan untuk memulai peregangan adalah dengan meluruskan kaki agar otot betis meregang.

Kemudian secara perlahan, tekuk jari-jari kaki ke arah tulang kering. Hindari mengarahkan jari ke ke depan karena bisa membuat otot berkontraksi dan memperburuk kram.

Setelah Anda melakukan peregangan, pijat otot dengan lembut. Anda juga dapat jalan-jalan selama beberapa menit.

Kemudian, kembalilah untuk relaksasi. Ibu hamil bisa mengompres kaki dengan botol berisi air hangat. Kompres dapat menambah rasa nyaman setelah peregangan dan pijat dengan mengendurkan jaringan.

Baca juga: Ketahui Penyebab Kram Bokong Selama Periode Menstruasi

Kapan harus ke dokter?

Kram kaki selama kehamilan biasanya akan hilang dengan sendirinya, setelah ibu hamil beristirahat, melakukan peregangan, dan pijat

Namun, rasa sakit atau nyeri akibat kram dapat bertahan lama dan menjadi tanda-tanda penggumpalan darah, saraf terjepit, varises, atau pembekuan darah yang lebih serius.

Ibu hamil dianjurkan untuk segera periksa ke dokter apabila:

  1. Nyeri otot bersifat konstan dan bukan hanya kram sesekali
  2. Nyeri sangat hebat
  3. Anda melihat pembengkakan, kemerahan, atau nyeri di kaki Anda
  4. Kaki terasa hangat saat disentuh

Demikian penjelasan penyebab kram kaki selama kehamilan dan cara mengatasinya. Jika ibu hamil khawatir dengan masalah kesehatan ini, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter atau bidan yang biasanya menangani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Pengobatan Penyakit Sel Sabit: Ada Obat Harian dan Terapi Gen
Pengobatan Penyakit Sel Sabit: Ada Obat Harian dan Terapi Gen
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Kenali Gejala Awal dan Tanda Darurat Penyakit Sel Sabit
Hari Sel Sabit Sedunia: Kenali Gejala Awal dan Tanda Darurat Penyakit Sel Sabit
Health
Dokter Peringatkan Kurang Tidur Bisa Sebabkan Hipertensi
Dokter Peringatkan Kurang Tidur Bisa Sebabkan Hipertensi
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Mutasi Genetik Jadi Akar Penyebab Penyakit Sel Sabit
Hari Sel Sabit Sedunia: Mutasi Genetik Jadi Akar Penyebab Penyakit Sel Sabit
Health
IDAI: Anemia Bisa Rusak Otak Anak dan Turunkan Kecerdasan, Ini Langkah Pencegahannya
IDAI: Anemia Bisa Rusak Otak Anak dan Turunkan Kecerdasan, Ini Langkah Pencegahannya
Health
Kepala BGN: MBG Jadi Solusi Anak Bisa Minum Susu dan Makan Bergizi
Kepala BGN: MBG Jadi Solusi Anak Bisa Minum Susu dan Makan Bergizi
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Penyakit Langka yang Diam-diam Merenggut Nyawa di Usia Muda
Hari Sel Sabit Sedunia: Penyakit Langka yang Diam-diam Merenggut Nyawa di Usia Muda
Health
700 Lebih Kasus Hamil di Bawah Umur di Lombok Timur, Dokter: Ini Berisiko Tinggi
700 Lebih Kasus Hamil di Bawah Umur di Lombok Timur, Dokter: Ini Berisiko Tinggi
Health
Bahaya Anemia: Tubuh Terlihat Sehat tapi Kekurangan Zat Besi
Bahaya Anemia: Tubuh Terlihat Sehat tapi Kekurangan Zat Besi
Health
Ada 179 Kasus Covid-19 di Indonesia per Minggu ke-24 2025
Ada 179 Kasus Covid-19 di Indonesia per Minggu ke-24 2025
Health
20 Ribu Lebih Orang Indonesia Terkena Sifilis, Kenali Ini Gejalanya…
20 Ribu Lebih Orang Indonesia Terkena Sifilis, Kenali Ini Gejalanya…
Health
4,97 Juta Orang Telah Terima Makan Bergizi Gratis, Ribuan Tenaga Kerja Terlibat
4,97 Juta Orang Telah Terima Makan Bergizi Gratis, Ribuan Tenaga Kerja Terlibat
Health
Waspadai Tekanan Darah Tinggi, Ini Pertolongan Pertama Jika Pasien Tak Sadarkan Diri
Waspadai Tekanan Darah Tinggi, Ini Pertolongan Pertama Jika Pasien Tak Sadarkan Diri
Health
Apakah Tidur Cukup Penting Didapat Orang Dewasa? Ini Kata Dokter…
Apakah Tidur Cukup Penting Didapat Orang Dewasa? Ini Kata Dokter…
Health
Waspadai Tuli Akibat Headset, Ancaman Nyata yang Sering Diabaikan
Waspadai Tuli Akibat Headset, Ancaman Nyata yang Sering Diabaikan
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau