KOMPAS.com - Infertilitas adalah suatu kondisi yang mempengaruhi sekitar 1 dari setiap 6 pasangan.
Diagnosis infertilitas diberikan kepada pasangan yang tidak berhasil dalam upaya untuk hamil selama satu tahun penuh.
Infertilitas bisa terjadi pada wanita. Infertilitas pada wanita menyumbang sekitar sepertiga dari semua kasus infertilitas.
Simak penyebab infertilitas pada wanita dan cara mendiagnosisnya berikut ini.
Baca juga: Update Terbaru, Daftar 32 Sirup Obat yang Dilarang BPOM dari PT REMS
Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan infertilitas pada wanita, berikut di antaranya:
Siklus menstruasi berfungsi oleh beberapa kelenjar dan hormon mereka bekerja secara harmonis.
Agar ovulasi terjadi, bagian otak yang disebut hipotalamus mendorong kelenjar pituitari terdekat untuk mengeluarkan hormon yang memicu ovarium untuk mematangkan telur.
Menstruasi yang tidak teratur atau tidak ada menunjukkan bahwa ovulasi juga mungkin tidak teratur atau tidak ada.
Usia wanita merupakan faktor kesuburan yang signifikan. Peluang hamil pada wanita usia 40 tahun hanya lima persen per siklus menstruasi. Sel telur yang menua bisa menjadi penyebabnya.
Seorang wanita dilahirkan dengan seluruh persediaan telurnya dan, seiring berjalannya waktu, telur-telur ini menurun kualitasnya.
Kesulitan lain untuk wanita di atas 40 tahun termasuk peningkatan risiko keguguran dan kelainan genetik pada bayi yang belum lahir.
Baca juga: Kenali Apa itu Scabies, Gejala, Penyebab, Cara Mengobatinya
Saat ovulasi, ovarium menghasilkan kista atau lepuh kecil yang disebut folikel.
Biasanya, satu folikel matang untuk melepaskan sel telur. Pada sindrom ovarium polikistik (PCOS), folikel gagal matang, malah membentuk kista kecil di pinggiran ovarium yang sering melepaskan hormon seks pria.
Artinya, ovulasi dan menstruasi wanita tidak teratur atau tidak terjadi sama sekali.
Sperma membuahi sel telur dalam perjalanannya ke tuba falopi.