KOMPAS.com - Luka diabetes adalah salah satu komplikasi penyakit diabetes yang biasanya muncul pada bagian kaki.
Masalah kesehatan yang dikenal dengan ulkus diabetikum ini apabila tidak dikendalikan bisa menyebabkan infeksi parah sampai perlu amputasi.
Sebelum mengenali beberapa cara mencegah luka diabetes parah, ada baiknya Anda mengenali penyebabnya berikut ini.
Baca juga: Ciri-ciri Diabetes dari Luka yang Muncul di Kulit
Dokter ahli perawatan luka dr Adisaputra Ramadhinara, M.Sc., CWSP, FACCWS menjelaskan, penyebab luka diabetes bisa muncul karena kadar gula darah tinggi (hiperglikemia) yang tidak terkontrol.
“Hiperglikemia menyebabkan diabetesi tidak dapat merasakan sakit ketika luka,” jelas dokter yang akrab disapa Adi ini ketika berbincang di Health Talk Kalbe Farma, seperti dilansir dari Antara, Selasa (6/12/2022).
Menurut Adi, luka diabetes yang tidak ditangani secara tepat bisa menyebabkan infeksi parah sampai berujung amputasi.
Baca juga: 7 Ciri-ciri Diabetes di Usia Muda, Waspadai Sering Kencing dan Haus
Dokter Adi menyebutkan, sekitar 85 persen luka diabetes sebenarnya bisa sembuh asalkan ditangani dengan perawatan medis yang tepat.
Ada beberapa cara mencegah luka diabetes parah agar penderita terhindari dari amputasi, antara lain:
“Jangan lupa juga, jika merasakan gejala luka diabetes pada kaki, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat,” kata dia.
Untuk diketahui, data dari IDF Diabetes Atlas 2021 menunjukkan, jumlah penderita diabetes di dunia diperkirakan mencapai 537 juta orang dengan jumlah kematian sampai 6,7 juta.
Jumlah pengidap diabetes diperkirakan terus naik sampai 643 juta pada tahun 2030 dan 783 juta orang pada tahun 2045.
Penyebabnya lantaran maraknya gaya hidup hidup tidak sehat, seperti terlalu banyak mengonsumsi minuman manis, kegemukan, kurang istirahat, maupun kurang olahraga.
Sebelum luka diabetes parah, ada baiknya Anda juga mengenali ciri-ciri diabetes yang perlu diwapadai.
Di antaranya, sering kencing terutama di malam hari, cepat lapar, berat badan menurun walaupun nafsu makan bertambah, mudah lelah, gatal-gatal, kesemutan, gairah seks menurun, hingga gangguan penglihatan.
Baca juga: 2 Penyebab Amputasi Kaki pada Penderita Diabetes dan Faktor Risikonya