KOMPAS.com - Ada banyak cara mengobati kanker rahim, tetapi semuanya memiliki efek samping yang perlu diperhitungkan.
Mengutip NHS, pengobatan kanker rahim akan bergantung dengan beberapa hal berikut:
Cara mengobati kanker rahim biasanya meliputi, operasi, kemoterapi, atau radioterapi. Operasi atau pembedahan biasanya merupakan pengobatan utama untuk kanker rahim. Simak penjelasan berikut.
Baca juga: Tanda-tanda Kanker Rahim Stadium Awal yang Harus Diwaspadai
Cara mengobati kanker rahim bisa dengan dengan 1 atau kombinasi dari berbagai jenis pengobatan yang ada, sebagai berikut:
Mengutip Cancer Council, kanker rahim biasanya diobati dengan operasi pengangkatan rahim beserta leher rahim (histerektomi total), lalu saluran tuba dan ovarium (salpingo-ooforektomi bilateral).
Jika indung telur Anda tampak normal, Anda tidak memiliki faktor risiko apa pun, dan ini adalah kanker stadium awal tingkat rendah, Anda mungkin dapat mempertahankan indung telur Anda.
Jika kanker telah menyebar ke luar serviks, ahli bedah juga dapat mengangkat sebagian kecil vagina bagian atas dan ligamen yang menopang serviks.
Dalam kebanyakan kasus, Anda dapat pulih dari operasi sekitar 1-2 minggu dan sepenuhnya bisa kembali beraktivitas setelah 4-8 minggu.
Efek samping pengobatan kanker rahim ini meliputi:
Baca juga: Tanda-tanda Kanker Rahim Stadium I, II, III, dan IV
Mengutip Cancer.net, terapi radiasi adalah cara mengobati kanker rahim dengan menggunakan sinar-x berenergi tinggi atau partikel lain untuk menghancurkan sel kanker rahim.
Pengobatan kanker rahim ini paling sering diberikan setelah operasi untuk menghancurkan sel berbahaya yang tersisa.
Terapi radiasi kadang-kadang diberikan sebelum operasi untuk mengecilkan tumor.
Mengutip Cancer Council, terapi radiasi dalam beberapa kasus mungkin direkomendasikan sebagai pengobatan utama, jika kondisi kesehatan lain membuat Anda tidak cukup sehat untuk menjalani operasi besar.
Ada 2 jenis terapi radiasi, yaitu:
Efek samping pengobatan kanker rahim ini meliputi jangka pendek dan jangka panjang.