GABA membantu mengatur neuron motorik dengan mengurangi aktivitasnya.
Baca juga: Sering Kebas Bisa Jadi Gejala HIV, Begini Penjelasan Dokter…
Tingkat GABA yang rendah dapat menyebabkan neuron-neuron tersebut menyala terus menerus bahkan ketika tidak seharusnya.
Sekitar 60 hingga 80 persen pasien stiff person syndrome memiliki antibodi anti-GAD dalam darah dan cairan serebrospinal (zat mirip air yang mengelilingi otak).
Banyak pasien stiff person syndrome juga memiliki penyakit autoimun lain, seperti diabetes tipe 1, vitiligo, dan anemia pernisiosa.
Stiff person syndrome juga lebih sering terjadi pada orang dengan jenis kanker tertentu, termasuk kanker payudara, kanker paru-paru, kanker ginjal, kanker tiroid, kanker usus besar, dan limfoma.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.