Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Konsultan Onkologi Mayapada Hospital Kuningan www.mayapadahospital.com
KOMPAS.com - Kanker serviks adalah jenis kanker yang terjadi pada sel-sel leher rahim (bagian bawah rahim yang terhubung ke vagina).
Berbagai jenis human papillomavirus (HPV) yang tergolong dalam infeksi menular seksual menjadi salah satu faktor penyebab dari sebagian besar kanker serviks.
Kanker serviks terjadi saat sel-sel berubah di leher rahim wanita, tempat penghubung rahim dan vagina.
Baca juga: 5 Gejala Awal Kanker Serviks Stadium Lanjut
Kanker ini dapat memengaruhi jaringan yang lebih dalam dari leher rahim dan menyebar ke bagian lain dari tubuh (bermetastasis), seringkali paru-paru, hati, kandung kemih, vagina, dan rektum.
Terdapat lebih dari satu jenis kanker serviks.
Gejala kanker serviks, antara lain:
Apabila memiliki kondisi lain seperti fibroid atau endometriosis, gejala ini mungkin didapatkan secara teratur.
Baca juga: 10 Penyebab Kanker Serviks yang Harus Diwaspadai
Kanker serviks berawal saat sel-sel sehat di serviks mengalami perubahan (mutasi) dalam DNA mereka sehingga membelah dengan cepat secara abnormal.
Tidak jelas apa yang menyebabkan kanker serviks (menyebabkan adanya mutasi), tetapi dapat dipastikan bahwa disebabkan oleh HPV.
HPV sangat umum dan kebanyakan orang dengan virus ini tidak mengembangkan kanker.
Hal ini berarti terdapat faktor lain, seperti lingkungan atau pilihan gaya hidup yang dapat memengaruhi penyebab seseorang terkena kanker serviks.
Beberapa faktor risiko tersebut meliputi:
Beberapa tes yang digunakan untuk mendiagnosis kanker serviks adalah sebagai berikut.
Baca juga: 9 Cara Mencegah Kanker Serviks Saran Dokter Obgyn
Kanker serviks seringkali dapat diobati. Perawatan yang direkomendasikan akan bergantung pada:
Perawatan biasanya akan mencakup pembedahan, kemoterapi, atau radioterapi.
Ini juga mungkin termasuk pengobatan dengan obat-obat yang ditargetkan untuk mengobati kanker.
Baca juga: 4 Cara Deteksi Dini Kanker Serviks
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.