KOMPAS.com - Henti jantung adalah salah satu kondisi fatal yang bisa mengancam nyawa ketika tidak ditangani dengan segera.
Padahal, jantung merupakan organ tubuh yang sangat penting dan jika tiba-tiba berhenti bekerja, organ tubuh lainnya tidak akan berfungsi secara normal.
Untuk itu, penting diketahui apa itu henti jantung, penyebab, dan gejalanya berikut ini agar bisa mendapatkan serta memberikan pertolongan pertama yang tepat.
Baca juga: 7 Gejala Sindrom Patah Hati yang Mirip Serangan Jantung
Dilansir dari Cleveland Clinic, cardiac arrest atau henti jantung adalah kondisi yang terjadi ketika jantung berhenti berdetak atau berdetak terlalu cepat sehingga malah akan berhenti memompa darah.
Ketika henti jantung terjadi, seseorang biasanya akan pingsan dan tidak bisa memberikan respon apapun.
Kondisi ini bisa terjadi secara mendadak sehingga sering disebut dengan henti jantung mendadak atau sudden cardiac arrest yang membuat kondisi ini fatal dan perlu ditangani dengan segera.
Baca juga: Mengenal Apa itu Sindrom Patah Hati, Gejala, dan Penyebabnya
Dilansir dari Healthline, henti jantung disebabkan oleh perubahan irama detak jantung yang membuatnya tidak beraturan atau aritmia.
Disarikan dari WebMD dan Cleveland Clinic, berikut adalah beberapa penyebab henti jantung:
Baca juga: 5 Urutan Mandi yang Benar untuk Menurunkan Risiko Serangan Jantung
Dilansir dari Cleveland Clinic, gejala henti jantung bisa datang secara tiba dan perlu segera ditangani untuk mencegah risiko kematian, seperti:
Sebelum seseorang pingsan, biasanya juga akan muncul beberapa gejala yang akan dirasakan, seperti nyeri dada, mual dan muntah, napas pendek.
Mengetahui apa itu henti jantung tidak akan cukup karena kondisi yang terjadi secara tiba-tiba dan sangat fatal sehingga waktu yang dimiliki untuk memberikan pertolongan pertama sangat sedikit.
Namun, ketika seseorang tiba-tiba pingsan dan denyut nadinya tidak terasa, disarankan untuk langsung mencari pertolongan medis dan memberikan pertolongan pertama, seperti CPR.
Baca juga: 4 Manfaat Olahraga Pagi untuk Kesehatan menurut Studi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.