KOMPAS.com - Ada banyak manfaat protein hewani untuk kesehatan, salah satunya adalah mencegah stunting.
Protein adalah makronutrien pembentuk struktur tubuh kita, seperti organ vital, jaringan, hormon, bahkan hemoglobin dan antibodi.
Oleh karena itu, manfaat protein termasuk untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan normal pada anak serta mencegah stunting.
Jenis protein yang terbukti memiliki kemampuan besar untuk membantu mencegah stunting adalah protein hewani.
Baca juga: 4 Penyebab Kekurangan Protein yang Bisa Picu Kegemukan sampai Lemot
Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak yang ditandai dengan tinggi badan di bawah standar.
Penelitian menunjukkan bahwa besar manfaat protein hewani untuk mencegah stunting, karena tinggi kandungan asam amino esensialnya.
Studi yang dilakukan oleh Headey et.al (2018) menyatakan bahwa ada bukti kuat hubungan antara stunting dan konsumsi pangan hewani pada balita 6-23 bulan.
Baca juga: Angka Kebutuhan Protein Harian dan Sumbernya
Plt Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Kementerian Kesehatan Ni Made Diah mengatakan bahwa protein hewani penting dalam penurunan stunting.
"Penelitian tersebut juga menunjukkan makan makanan sumber protein hewani lebih dari satu jenis lebih menguntungkan dari pada mengkonsumsi satu jenis saja," kata Ni Made Diah seperti yang dikutip dari laman Sehat Negeriku pada Sabtu (21/1/2023).
Baca juga: 10 Tanda-tanda Kekurangan Protein yang Pantang Disepelekan
Ketua Umum Pergizi Pangan Indonesia Prof. Hardiansyah menambahkan bahwa dasar dari pertumbuhan tulang ada pada tulang rawan. Zat gizi dari protein hewani bisa membentuk tulang rawan tersebut.
“Artinya, jangan hanya berpikir tentang kalsium dan mineral, tapi ketika ingin pertumbuhan tulang normal maka perlu juga protein hewani,” ucap Prof. Hardiansyah.
Manfaat protein hewani untuk mencegah stunting pada anak sudah bisa didapat sejak ibu hamil. Protein hewani menjaga pertumbuhan janin normal.
Baca juga: Stunting Bukan Hanya karena Kurang Gizi
Adanya gangguan pertumbuhan janin menjadi salah satu penyebab utama anak lahir stunting.
Sayangnya, studi menunjukkan bahwa ibu hamil sebagian besar asupannya masih karbohidrat. Sementara, asupan protein masih sangat kurang.
Ketua Umum PP Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Piprim Basarah Yanuarso menambahkan bahwa pada tumbuh kembang anak ada satu "saklar" yang bernama "m TOR-C".