Kemoterapi dapat memengaruhi trombosit, komponen darah yang membantunya menggumpal dan menghentikan pendarahan.
Jumlah trombosit yang rendah bisa menyebabkan kondisi yang disebut trombositopenia.
Ketika ini terjadi, darah Anda tidak dapat menggumpal dengan baik, yang dapat menyebabkan pendarahan berlebihan.
Mereka yang menjalani kemoterapi berisiko tinggi mengembangkan jenis gumpalan darah yang disebut trombosis vena dalam. Hal ini terjadi saat gumpalan darah terbentuk di pembuluh darah dalam.
Sel-sel folikel rambut adalah beberapa sel yang tumbuh paling cepat di dalam tubuh. Karena banyak perawatan kemoterapi menargetkan sel-sel yang membelah dengan cepat, kerontokan rambut adalah efek samping yang umum dari pengobatan.
Namun, tidak semua jenis kemo menyebabkan kerontokan rambut. Ketika kemoterapi memang menyebabkan kerontokan rambut, biasanya rambut akan tumbuh kembali setelah pengobatan dihentikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.