Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/02/2023, 18:25 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Dahak yang kita keluarkan memiliki beberapa warna yang menunjukkan kondisi kesehatan tubuh kita, warna dahak normal dan berpenyakit.

Dikutip dari Premier Health, perlu diketahui bahwa tubuh kita secara konstan menghasilkan dahak untuk membantu melindungi diri dari infeksi dan mencegah jaringan internal mengalami dehidrasi.

Baca juga: Macam Penyakit Penyebab Warna Dahak Berbeda-beda

Dahak memiliki tekstur lebih kental dari lendir dan dibuat oleh tenggorokan dan paru-paru (bronkus dan bronkiolus).

Ini bekerja sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh Anda. Dahak terbuat dari air, antibodi, enzim, protein, dan garam.

Ia membawa sel-sel mati, debu, dan kotoran lainnya dari hidung atau paru-paru.

Warna dan konsistensi dahak memberikan petunjuk tentang apa yang terjadi di tubuh Anda.

Baca juga: Warna Dahak Dapat Indikasikan Kondisi Tubuh, Kenali Artinya

 

Apa warna dahak normal orang sehat?

Dikutip Verywell Health, kualitas dahak dapat mencakup banyak warna dan konsistensi yang berbeda. Warna dahak terdiri dari:

  • Bening, putih, atau abu-abu
  • Kuning tua atau hijau
  • Cokelat
  • Merah jambu
  • Merah

Warna dahak ini dapat membantu mendiagnosis kondisi kesehatan tubuh Anda.

Warna dahak normal orang sehat adalah bening, putih, atau abu-abu. Warna dahak ini biasanya menunjukkan paru-paru sehat.

Namun, jumlah yang meningkat dari warna dahak normal ini juga bisa munjukkan adanya penyakit paru-paru, alergi, atau infeksi virus.

Baca juga: Penyebab Penumpukan Dahak yang Mengganggu Pernapasan

Apa yang menjadi penyebab peningkatan produksi dahak?

Dikutip Verywell Health, beberapa kondisi menjadi penyebab peningkatan produksi dahak yang tidak biasa antara lain:

  • Bronkitis kronis: bronkitis kronis menyebabkan peningkatan dahak. Kriteria diagnosis bronkitis kronis meliputi batuk harian yang mengeluarkan dahak.
  • Bronkiektasis: ini adalah bentuk penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Hal ini sering disebabkan oleh infeksi pernafasan kronis pada masa kanak-kanak, dengan sekitar setengah kasus disebabkan oleh cystic fibrosis.
  • Edema paru
  • Produksi dahak yang berlebihan juga bisa disebabkan oleh kebiasaan merokok dan paparan polusi udara.

Baca juga: 9 Cara Meredakan Dahak Berlebih yang Mengganggu Pernapasan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau