Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amankah Injeksi Filler dan Botox Sejak Muda?

Kompas.com - 21/02/2023, 16:01 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Suntik botox dan filler merupakan solusi yang efektif untuk mengatasi permasalahan hilangnya volume pada wajah, mengoreksi bentuk wajah, hingga membuat kulit terlihat lebih kenyal.

Perawatan favorit di klinik estetika tersebut sejatinya termasuk dalam perawatan antiaging (anti-penuaan).

Namun, saat ini peminat perawatan tersebut juga meningkat di kalangan orang muda, bahkan remaja.

Menurut dr.Cynthia Jayanto M.Biomed (AAM), pada usia 20-30 tahun biasanya injeksi botox bukan dipakai untuk perawatan antiaging, namun perawatan estetik.

“Maksudnya botox bisa membantu mengecilkan otot rahang, mengecilkan pori-pori, membut kulit tampak lebih glowing dan sehat,” kata pemilik klinik kecantikan Cyn Clinic yang berlokasi di Kota Bekasi dan Depok Jawa Barat ini.

Baca juga: Baby Botox, Diklaim Ampuh Cegah Kerutan dan Penuaan Dini

Dia menuturkan, perawatan suntik filler atau botox termasuk aman dan tidak ada efek jangka panjang.

“Efek jangka panjang tidak ada karena filler yang bila digunakan menggunakan material Hyaluronic acid itu relatif aman karena hyaluronic acid setara dengan kolagen yang ada di dalam kulit kita. Untuk botox pada prinsipnya dia bekerja pada otot otot yang dynamic yang bergerak ekspresif, jadi boleh boleh saja,” paparnya.

Pasien yang melakukan treatment di Cyn Clinic menurut dr. Cynthia memiliki rentang usia yang sangat beragam, dari usia 10-65 tahun.

“Biasanya yang usia 10 tahun untuk mengatasi jerawat pubertas, sedangkan di usia 65 tahun untuk antiaging treatment,” ujarnya.

Suntik filler merupakan terapi untuk mengisi bagian cekung di wajah, seperti kelopak mata yang menurun atau garis senyuman yang terlalu dalam. Filler juga membantu menstimulasi pertumbuhan kolagen.

Sementara itu injeksi botox lazim dipakai untuk mengurangi keriput dinamis di area wajah. Hasilnya juga langsung terlihat di kulit.

Baca juga: 4 Manfaat Eksfoliasi untuk Kesehatan Kulit dan Kecantikan

Pemeriksaan kondisi kulit di Cyn Clinic oleh dr.Cyntia Jayanto M.Biomed (AAM).Dok Cyn Clinic Pemeriksaan kondisi kulit di Cyn Clinic oleh dr.Cyntia Jayanto M.Biomed (AAM).

“Filler itu sekarang bisa dalam bentuk skin booster dan bisa juga kolagen simulator. Ini merupakan bagian dari treatment filler, tapi material yang digunakan berbeda. Ini efektif untuk bikin kulit lebih sehat, lebih fresh, dan glowing," kata dokter anti-aging lulusan dari Universitas Udayana ini.

Baik suntikan filler atau botox tidak akan memberikan hasil permanen sehingga harus diulang secara berkala. Namun, menurut dr.Cynthia injeksi ini tidak bisa dilakukan terlalu sering agar hasilnya lebih optimal.

"Contoh batasan tindakan itu semisal tindakan botox itu tindakannya hanya boleh dilakukan setiap 4 bulan sekali, untuk filler bisa enam hingga setahun sekali, kolagen simulator delapan hingga 12 bulan sekali. Itu SOP kita, sehingga aman. Karena kalau over treatment berdampak enggak baik ke pasien," urainya.

Baca juga: Mengenal Filler Hidung, Prosedur dan Manfaatnya

Wajib konsultasi

Informasi yang melimpah di internet memang membantu seseorang untuk mencari solusi dari permasalahan kulitnya.

Meski begitu, dr.Cynthia merekomendasikan untuk melakukan konsultasi di awal agar terapi yang dilakukan lebih tepat sasaran.

“Biasanya penilaian yang dilakukan tergantung keluhan pasien, misal pasien keluhan acne ya diarahkan ke terapi acne nya, kemudian dilihat derajat sakit acne nya bagaimana, dari situ baru diputuskan mau ke arah mana kebutuhan treatmen nya, oleh sebab itu perlu nya berkonsultasi dahulu sebelum treatment,” katanya.

Selain itu, pasien yang memiliki usia pertengahan tiga puluhan namun memiliki gaya hidup yang kurang sehat, serta kualitas kulit yang lebih tua dari usia sebenarnya, akan diarahkan untuk melakukan perawatan antiaging.

"Setelah dilihat kualitas kulit di skinanalyze menunjukan kesehatan kulitnya lebih tua dari usia kronologisnya, dengan keluhan sudah banyak keriput, banyak hiperpigmentasi, bisa jadi perlu dilakukan tindakan antiaging seperti skin booster, chemical peeling, botox atau infus antioksidan,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau