Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Darah Keluar Sedikit Saat Menstruasi, Apa Artinya?

Kompas.com - 07/04/2023, 17:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Banyak faktor yang dapat memengaruhi aliran menstruasi menjadi keluar sedikit.

Aliran darah menstruasi yang keluar bisa bervariasi dari bulan ke bulan, seperti mungkin darah keluar lebih sedikit.

Periode yang lebih ringan dari biasanya seperti itu biasanya tidak mengkhawatirkan.

Baca juga: Gumpalan Darah Saat Menstruasi, Apa Artinya?

Dalam beberapa kasus, mengutip dari Medical News Today, periode lebih ringan dapat disebabkan oleh stres atau penurunan berat badan.

Ini juga dapat mengindikansikan kehamilan atau kondisi kesehatan terkait hormon Anda.

Artikel ini akan mengulas secara ringkas tentang penyebab darah keluar sedikit saat menstruasi.

Baca juga: Darah Hitam Saat Menstruasi, Apa Artinya?

Macam penyebab darah keluar sedikit saat menstruasi

Mengutip Prevention, berikut macam penyebab darah keluar sedikit saat menstruasi:

  • Tanda kehamilan

Selama kehamilan, biasanya wanita berhenti menstruasi. Namun pada beberapa wanita hamil, menstruasi tetap berjalan, meski lebih ringan.

Hanya saja, ini juga bisa menjadi tanda kehamilan ektopik yang berbahaya. Ini terjadi ketika sel telur tertanam di tempat lain selain rahim.

  • Menyusui

Saat seseorang menyusui, terjadi peningkatan produksi oksitosin (diproduksi di hipotalamus dan dikeluarkan oleh hipofisis), yang merangsang produksi ASI dari payudara.

Itu menekan produksi hormon yang menyebabkan ovulasi dan menghasilkan progesteron. Oleh karena itu, menurunkan hormon yang menandakan produksi estrogen.

Baca juga: 4 Penyakit yang Ditandai dengan Pendarahan Deras Saat Menstruasi

  • Berat badan berubah signifikan

Berat badan yang berubah drastis dapat mengacaukan siklus menstruasi Anda, membuat menstruasi Anda jauh lebih pendek atau lebih ringan.

Ketika berat badan Anda bertambah, akan lebih banyak lemak tersimpan di tubuh Anda hingga memengaruhi kadar hormon menstruasi.

Begitu juga saat berat badan Anda turun drastis. Saat berat badan turun dan asupan kalori menurun, itu dapat membuat tubuh Anda stres dan menciptakan ketidakseimbangan hormon.

  • Stres

Stres dapat mengganggu fungsi tubuh Anda dengan banyak cara, salah satunya memengaruhi aliran darah yang keluar saat menstruasi.

Saat Anda sangat sedih hingga stres bisa saja itu membuat darah keluar sedikit saat menstruasi.

Aktivitas fisik yang terlalu keras juga bisa membuat tubuh stres secara fisik dan mengakibatkan menstruasi ringan.

Baca juga: 5 Penyebab Tidak Menstruasi Setelah Berhenti KB Hormonal

  • Tiroid terlalu aktif (hipertiroidisme)

Tiroid yang terlalu aktif memproduksi hormon tiroid berlebihan, dapat menyebabkan masalah serius pada jantung, tekanan darah, otot, dan lainnya.

Selain itu, menstruasi ringan yang tidak normal dan periode yang hilang juga merupakan gejala hipertiroidisme.

  • Menggunakan kontrasepsi hormonal

Salah satu alasan paling umum yang membuat Anda mengalami menstruasi lebih ringan adalah penggunaan kontrasepsi hormonal

Jadi jika Anda baru saja menggunakan pil KB, ring, atau menggunakan IUD hormonal, darah haid yang keluar bisa lebih sedikit.

  • Sindrom ovarium polikistik (PCOS)

Sindrom ovarium polikistik (PCOS) adalah suatu kondisi di mana ovarium menghasilkan androgen dalam jumlah besar yang tidak normal. Androgen merupakan hormon seks pria.

Perubahan hormonal ini dapat mencegah seorang wanita berovulasi dan menstruasi secara normal.

Baca juga: Perbedaan Tanda Keguguran dengan Menstruasi yang Perlu Diperhatikan

  • Faktor usia dan tanda-tanda awal menopause

Menstruasi ringan yang mengeluarkan darah lebih sedikit adalah tanda-tanda awal menopause yang umum. Mungkin waktu menopause Anda sudah dekat.

Kadang-kadang dengan bertambahnya usia, siklus menstruasi juga akan berubah, bisa lebih berat atau lebih ringan. Biasanya dimulai di usia 30-an dan 40-an tahun.

  • Stenosis serviks

Stenosis serviks terjadi ketika serviks menyempit atau menutup sepenuhnya.

Ini dapat terjadi setelah operasi serviks atau rahim, seperti prosedur LEEP untuk pap abnormal atau ablasi endometrium untuk menstruasi yang berat.

Baca juga: 8 Penyebab Menstruasi Berlangsung Lama dengan Perdarahan Hebat

  • Jaringan parut di rahim

Sebagian besar wanita yang telah menjalani prosedur dilatasi dan kuretase (D&C) rutin sembuh tanpa komplikasi, tetapi meninggalkan jaringan parut di rahim.

Jaringan parut yang parah menyebabkan dinding rahim saling menempel dan menyebabkan sindrom Asherman. Salah satu gejalanya, darah keluar sedikit saat menstruasi.

  • Gangguan makan

Sama seperti stres ekstrem, gangguan makan memengaruhi menstruasi Anda secara signifikan melalui penekanan hipotalamus

Akibatnya, lapisan dinding rahim tidak tumbuh dan sinyal untuk melepaskan lapisan ini juga tidak dihasilkan.

Meskipun memiliki periode yang lebih ringan dari biasanya belum tentu menimbulkan kekhawatiran, jangan abaikan perubahannya.

Tandai siklus menstruasi Anda selama beberapa bulan. Jika tidak kembali normal, disarankan Anda periksa ke dokter kandungan.

Baca juga: Mengapa Stres Bisa Menganggu Siklus Menstruasi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com