Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/05/2023, 14:14 WIB

KOMPAS.com - Anhidrosis adalah kondisi kelenjar keringat tidak bekerja seperti biasanya sehingga suhu tubuh tidak bisa turun.

Suhu tubuh yang terlalu tinggi akan berbahaya, bahkan bisa mengancam nyawa jika tidak diatasi dengan segera.

Untuk lebih memahaminya, kenali apa itu anhidrosis, penyebab, gejala, dan cara mengatasinya berikut ini.

Baca juga: Mengapa saat Cuaca Panas Tubuh Kita Menghasilkan Keringat?

Apa itu anhidrosis?

Dilansir dari Cleveland Clinic, anhidrosis adalah kondisi dimana tubuh tidak bisa menghasilkan keringat pada salah satu atau beberapa area di tubuh.

Gejala serangan jantung saat tidur, seperti nyeri dada dan muncul keringat dingin penting dikenali untuk dapat dikonsultasikan segera dengan dokter.

Padahal, keringat yang diproduksi berguna untuk menurunkan suhu tubuh. Ketika kondisi ini terjadi, suhu tubuh tetap tinggi dan akan menjadi berbahaya, bahkan menyebabkan kematian.

Baca juga: Apakah Keringat Berlebihan Itu Berbahaya?

Penyebab anhidrosis

Menurut Cleveland Clinic, anhidrosis disebabkan oleh kelenjar keringat yang tidak bekerja seperti biasanya.

Beberapa orang terlahir dengan kondisi ini, namun ada beberapa penyebab anhidrosis yang umum ditemui, seperti:

  • Mengalami kerusakan kulit, seperti dari luka bakar, radioterapi, atau psoriasis yang menyumbat pori-pori
  • Mengalami kerusakan kelenjar keringat setelah melakukan operasi, mengalami trauma, atau karena bekas luka
  • Mengalami kerusakan saraf karena diabetes, kecanduan minuman beralkohol, dan sindrom Guillain-Barre
  • Mengidap penyakit Fabry yang merupakan penyakit keturunan langka
  • Mengalami gangguan jaringan ikat, seperti sklerosis sistemik, lupus, atau sindrom Sjogren
  • Mengalami gangguan sistem saraf otonom, seperti sindrom Ross dan sindrom Harlequin
  • Mengalami gangguan neuropati atau saraf
  • Mengidap gangguan sistem saraf pusat, termasuk penyakit Parkinson dan stroke
  • Mengalami dehidrasi yang parah

Selain beberapa kondisi kesehatan tersebut, konsumsi obat juga bisa menyebabkan terganggunya kerja kelenjar keringat, seperti antihistamin, antidepresan, antiepileptik.

Baca juga: Apa yang Terjadi apabila Kulit Tidak Dapat Mengeluarkan Keringat?

Gejala anhidrosis

Anhidrosis tidak hanya dialami di seluruh tubuh, namun juga di salah satu atau beberapa bagian tubuh tertentu saja.

Menurut Medical News Today, ada beberapa gejala anhidrosis yang umum ditemui, seperti:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+