KOMPAS.com - Anhidrosis adalah kondisi kelenjar keringat tidak bekerja seperti biasanya sehingga suhu tubuh tidak bisa turun.
Suhu tubuh yang terlalu tinggi akan berbahaya, bahkan bisa mengancam nyawa jika tidak diatasi dengan segera.
Untuk lebih memahaminya, kenali apa itu anhidrosis, penyebab, gejala, dan cara mengatasinya berikut ini.
Baca juga: Mengapa saat Cuaca Panas Tubuh Kita Menghasilkan Keringat?
Dilansir dari Cleveland Clinic, anhidrosis adalah kondisi dimana tubuh tidak bisa menghasilkan keringat pada salah satu atau beberapa area di tubuh.
Gejala serangan jantung saat tidur, seperti nyeri dada dan muncul keringat dingin penting dikenali untuk dapat dikonsultasikan segera dengan dokter.
Padahal, keringat yang diproduksi berguna untuk menurunkan suhu tubuh. Ketika kondisi ini terjadi, suhu tubuh tetap tinggi dan akan menjadi berbahaya, bahkan menyebabkan kematian.
Baca juga: Apakah Keringat Berlebihan Itu Berbahaya?
Menurut Cleveland Clinic, anhidrosis disebabkan oleh kelenjar keringat yang tidak bekerja seperti biasanya.
Beberapa orang terlahir dengan kondisi ini, namun ada beberapa penyebab anhidrosis yang umum ditemui, seperti:
Selain beberapa kondisi kesehatan tersebut, konsumsi obat juga bisa menyebabkan terganggunya kerja kelenjar keringat, seperti antihistamin, antidepresan, antiepileptik.
Baca juga: Apa yang Terjadi apabila Kulit Tidak Dapat Mengeluarkan Keringat?
Anhidrosis tidak hanya dialami di seluruh tubuh, namun juga di salah satu atau beberapa bagian tubuh tertentu saja.
Menurut Medical News Today, ada beberapa gejala anhidrosis yang umum ditemui, seperti:
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.