KOMPAS.com - Akhir-akhir ini di media sosial ramai orang yang berselingkuh meski telah menikah dan memiliki anak.
Sebenarnya, selingkuh bukan hanya menyakiti hati pasangan. Selingkuh juga bisa merusak kesehatan mental sang anak.
Selingkuh bisa terjadi karena faktor lingkungan, relasional, dan individu itu sendiri.
Dampak perselingkuhan bisa menjadi kosmik antara dua orang dalam hubungan tersebut.
Pasangan yang diselingkuhi bisa saja merasa putus asa dan bingung mau dibawa kemana hubungan tersebut.
Nah, dalam hal ini, orang-orang biasanya selalu melupakan korban yang tak terlihat, yakni anak-anak.
Baca juga: Apakah Depresi akan Sembuh? Begini Faktanya…
Orangtua yang menghianati pernikahan bisa berdampak negatif bagi kondisi psikologis anak.
Berikut bahaya persleingkuhan orangtua bagi anak:
Orangtua yang berselingkuh bisa membuat anak merasa ditinggalkan oleh hubungan emosional yang dimiliki kedua orangtuanya.
Bahkan, hal ini bisa terjadi meski kedua orangtua memutuskan untuk mempertahankan pernikahan.
Saat terjadi perselingkuhan, ikatan emosional pada orangtua biasanya hilang. Hal ini juga bisa dirasakan oleh anak.
Padahal, anak juga membutuhkan kehadiran emosional yang sama seperti kehadiran fisik.
Saat salah satu orangtua memutuskan untuk pergi dari rumah, anak-anak yang terbiasa dengan kehadiran kedua orangtua juga akan merasakan bahwa diri mereka terkatung-katung di tengah ketiadaan orangtua mereka.
Anak-anak sangat cerdas dan mudah bagi mereka untukmengidentifikasi bahwa ada yang berbeda dengan hubungan kedua orangtuanya.
Orangtua merupakan tumpuan utama sang anak sehingga memerlukan kerjasama yang apik antar keduanya untuk mendidik anak dengan baik.
Ketika ada konflik dalam pernikahan, maka sang anak akan merasakan bahwa konflik tersebut juga bagian dari tanggung jawab mereka.
mereka mulai menginternalisasi apa yang terjadi di rumah.
Mereka pikir itu adalah tanggung jawab mereka untuk membuat orang tua yang sedih itu bahagia.
Padahal, memikul beban yang terlalu berat bagi anak akan berdampak buruk pada perkembangan mental mereka.
Baca juga: 3 Tantangan yang Bisa Terjadi saat Menikah dengan Penderita Bipolar
Ada berbagai penelitian yang menunjukkan bahwa anak-anak dari orang tua yang tidak setia memilih untuk berselingkuh dalam hubungan mereka.
Anak-anak bisa belajar dari apa yang dilakukan orangtua. Meski hal ini tidak selamanya terjadi, tetapi perslingkuhan orangtua bisa menciptakan rasa sakit dalam hati mereka.
Akibatnya, anak rentan memiliki masalah dalam hubungan saat dewasa karena mereka tidak ingin merasakan rasa sakit yang sama.
Mengetahui bahwa salah satu orangtua selingkuh dapat membuat mereka memikirkan kembali segala sesuatu tentang hidup mereka.
Hal ini membuat mereka merasa tertekan, kehilangan kepercayaan diri, dan motivasi. Lambat laun, sang anak bisa mengalami depresi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.