Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/08/2023, 19:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Cara mengobati batuk terus-menerus atau batuk kronis perlu disesuaikan dengan akar penyebabnya.

Mengutip Mayo Clinic, batuk kronis adalah istilah untuk batuk yang berlangsung selama 8 minggu atau lebih pada orang dewasa atau 4 minggu pada anak-anak.

Baca juga: Kenali Macam Penyebab Batuk Berdahak yang Harus Diwaspadai

Selain durasi yang berlangsung lebih lama dari biasanya, ciri-ciri batuk kronis lainnya, termasuk:

  • Hidung tersumbat atau pilek 
  • Sakit tenggorokan
  • Suara serak
  • Mengi dan sesak napas
  • Rasa asam di mulut
  • Keluar darah lewat batuk. Ini kasus yang jarang terjadi.

Baca juga: Pertolongan Pertama untuk Anak Batuk yang Perlu Diketahui Orangtua

Dikutip dari Cleveland Clinic, penyebab batuk kronis yang paling umum adalah asma, postnasal drip, dan GERD.

Kondisi ini mencakup hingga 90 persen dari seluruh kasus batuk kronis. Adapun penyebab lainnya, seperti alergi (meliputi debu, jamur, serbuk sari, dan lainnya) dan infeksi (meliputi batuk rejan, tuberkulosis, dan infeksi paru-paru jamur).

Artikel ini selanjutnya akan mengulas secara ringkas macam cara yang bisa dilakukan untuk mengobati batuk kronis.

Baca juga: 6 Obat Alami untuk Mengatasi Batuk dan Pilek pada Anak

Bagaimana cara mengobati batuk kronis?

Pengobatan batuk kronis bergantung pada penyebabnya. Sehingga, cara mengobati batuk kronis pada setiap orang bisa berbeda.

Dalam banyak kasus, bisa lebih dari satu kondisi yang menjadi penyebab batuk kronis.

Secara umum, berikut macam cara yang tersedia untuk mengobati batuk kronis:

  • Terapi obat antihistamin, kortikosteroid, dan dekongestan

Obat-obatan ini merupakan pengobatan standar untuk alergi dan postnasal drip.

  • Terapi obat asma yang dihirup

Perawatan paling efektif untuk batuk terkait asma adalah kortikosteroid dan bronkodilator, yang mengurangi peradangan dan membuka saluran udara.

Baca juga: 8 Obat Alami untuk Batuk Saat Hamil, Air Garam hingga Sup Ayam

  • Terapi antibiotik untuk infeksi kuman tertentu

Jika batuk kronis Anda disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, atau mikobakteri, dokter Anda mungkin akan meresepkan obat antibiotik untuk mengatasi infeksi tersebut.

  • Terapi obat penghambat asam

Jika perubahan gaya hidup tidak mengatasi refluks asam, Anda mungkin perlu diobati dengan obat yang menghambat produksi asam.

Beberapa orang memerlukan pembedahan untuk mengatasi masalahnya.

Jika saat ini Anda merokok, dokter Anda akan membicarakan kesiapan Anda untuk berhenti dan memberikan bantuan untuk mencapai tujuan ini.

Jika Anda mengonsumsi obat ACE inhibitor, dokter mungkin akan mengalihkan Anda ke obat lain yang tidak memiliki efek samping batuk.

Baca juga: 10 Obat Batuk Kering dan Berdahak Alami ala Rumahan

Apa yang terjadi jika batuk kronis tidak diobati?

Mengutip Cleveland Clinic, batuk kronis dapat menggangu kualitas hidup dan rutinitas harian Anda.

Salah satu kebiasaan yang bisa sangat terpengaruh dari batu kronis adalah tidur.
Anda bisa menjadi sulit tidur atau insomnia, bahkan saat tidur pun bisa tidak nyenyak karena sering terbangun saat batuk.

Batuk kronis tanpa diobati bisa membuat otot Anda nyeri, bahkan patah tulang rusuk.

Anda juga dapat mengembangkan:

  • Sakit kepala atau pusing
  • Inkontinensia urin (kehilangan kontrol kandung kemih)
  • Perdarahan subkonjungtiva (pendarahan kecil di mata)
  • Hernia
  • Sinkop (pingsan)

Jika Anda sudah didiagnosis menderita batuk kronis, penting untuk segera mengobatinya, sebelum terjadi komplikasi kesehatan.

Baca juga: 3 Jenis Obat Batuk untuk Orang Dewasa dan Efek Sampingnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau