KOMPAS.com - Banyak hal yang dapat menyebabkan depresi yang membuat kualitas hidup menurun signifikan.
Mengutip buku "Psikologi Umum" (2020) oleh Junaidin, S.Pd., M.Psi, depresi adalah kondisi emosional yang biasanya ditandai dengan kesedihan yang amat sangat.
Selain itu, diikuti perasaan tidak berarti dan bersalah, hingga menyebabkan penarikan diri dari ornag lain.
Baca juga: 10 Tanda-tanda Depresi yang Perlu Diketahui
Tidak dapat tidur, kehilangan selera makan, hasrat seksual, dan minat serta kesehatan dalam aktivitas yang biasa dilakukan, menjadi beberapa gejala depresi.
Depresi juga selalu berhubungan dengan berbagai masalah psikologis lain, seperti serangan panik, penyalahgunaan narkoba/zat, disfungsi seksual, dan gangguan kepribadian.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), depresi merupakan penyebab utama dari penyakit, dan kecacatan yang terjadi pada remaja, serta tindakan bunuh diri sebagai penyebab kematian ketiga terbesar.
Artikel ini akan mengulas secara ringkas tentang macam penyebab depresi yang perlu diwaspadai.
Baca juga: 10 Macam Penyakit Akibat Tubuh Kelebihan Gula, Obesitas hingga Depresi
Mengutip WebMD, berikut macam hal yang dapat menjadi penyebab depresi:
Pelecehan fisik, seksual, atau emosional dapat menyebabkan Anda lebih rentan mengalami depresi di kemudian hari.
Sangat mungkin seseorang mengalami depresi karena adanya konflik pribadi atau perselisihan dengan anggota keluarga atau teman.
Baca juga: Kenali Akibat Depresi pada Perubahan Bentuk dan Fungsi Otak
Penyebab depresi bisa didasari oleh peristiwa yang terjadi dalam hidup seseorang.
Sering kali peristiwa ini yang bersifat negatif, seperti perpisahan, kehilangan, dan kematian.
Namun, peristiwa baik juga dapat menyebabkan depresi karena memberikan tekanan besar, seperti memulai pekerjaan baru, lulus kuliah, menikah, dan pasca melahirkan.
Terkadang, depresi terjadi bersamaan dengan penyakit utama atau mungkin dipicu oleh kondisi medis lain.
Misalnya, depresi yang muncul saat seseorang didagnosis menderita kanker atau penyakit menular seksual.
Baca juga: Depresi Bisa Mempercepat Penuaan Otak
Masalah pribadi yang Anda miliki dapat menjadi penyebab depresi berkembang.
Misalnya, depresi juga bisa terjadi karena gangguan kesehatan mental lainnya, seperti gangguan obsesif-kompulsif (OCD).
Beberapa obat, seperti isotretinoin (digunakan untuk mengobati jerawat), obat antivirus interferon alpha, dan kortikosteroid, dapat meningkatkan risiko depresi.
Baca juga: Tips Mengatasi Depresi dengan Mengubah Gaya Hidup
Hampir 30 persen orang dengan masalah penyalahgunaan zat juga mengalami depresi berat atau klinis.
Sekalipun obat-obatan atau alkohol membuat Anda merasa lebih baik untuk sementara, hal-hal tersebut pada akhirnya akan memperburuk depresi.
Riwayat depresi anggota keluarga dapat meningkatkan risiko Anda mengalami kondisi serupa.
Namun, depresi adalah suatu sifat yang kompleks, yang berarti mungkin terdapat banyak gen berbeda yang masing-masing memberikan efek kecil, dibandingkan satu gen yang berkontribusi terhadap risiko penyakit.
Genetika depresi, seperti kebanyakan gangguan kejiwaan, tidak sesederhana atau sejelas penyakit genetik murni seperti Penyakit Huntington atau fibrosis kistik.
Baca juga: Apakah Kamu Merasa Depresi? Cek Tanda-tanda Ini...
Wanita dua kali lebih mungkin mengalami depresi dibandingkan pria. Tidak ada yang yakin alasannya. Perubahan hormonal yang dialami wanita pada waktu berbeda dalam hidup mereka mungkin berperan.
Orang yang lanjut usia mempunyai risiko lebih tinggi terkena depresi.
Hal ini dapat diperburuk oleh faktor-faktor lain, seperti hidup sendiri dan kurangnya dukungan sosial.
Jika Anda memiliki salah satu atau beberapa faktor penyebab depresi di atas, Anda bisa berkonsultasi dengan para profesional kesehatan mental untuk mencegahnya berkembang atau mengatasinya.
Baca juga: Anak juga Bisa Depresi, Kenali Tanda-tandanya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.