Kehamilan adalah penyebab umum kaki bengkak. Pembengakan itu terjadi karena retensi cairan dan peningkatan tekanan pada pembuluh darah vena di kaki.
Jika Anda mengalami kaki bengkak tiba-tiba selama kehamilan, Anda memerlukan perhatian medis segera.
Ini bisa berarti Anda menderita preeklampsia, sejenis tekanan darah tinggi berbahaya yang bisa terjadi selama kehamilan.
Gejala preeklampsia meliputi ada kandungan protein dalam urin, retensi cairan berlebihan yang cepat, dan tekanan darah tinggi.
Infeksi kulit merupakan penyebab umum kaki bengkak pada salah satu atau keduanya.
Misalnya, selulitis adalah infeksi bakteri pada kulit yang menyebabkan nyeri, bengkak, dan kemerahan di area yang terkena.
Pembengkakan biasanya berhubungan dengan kulit yang merah, panas, dan perih.
Infeksi bakteri, virus, jamur, pada kaki lebih rentan dialami oleh penderita diabetes.
Baca juga: 2 Bahaya Kaki Bengkak saat Hamil yang Perlu Diwaspadai
Artritis atau peradangan sendi dapat menyebabkan pembengkakan kaki.
Osteoartritis adalah bentuk umum radang sendi yang kadang-kadang dapat menyebabkan pembengkakan.
Asam urat adalah bentuk lain dari radang sendi yang biasanya menyebabkan sendi sangat nyeri, merah, dan bengkak.
Adapun beberapa penyakit autoimun yang menyebabkan radang sendi dan pembengkakan, seperti rheumatoid arthritis, psoriasis arthritis, dan lupus.
Insufisiensi vena dapat terjadi ketika darah tidak dapat mengalir ke seluruh tubuh dengan baik melalui pembuluh darah vena.
Hal tersebut akibat rusaknya katup. Akibatnya, darah bocor dan terjadi retensi cairan di tungkai bawah, terutama di sekitar pergelangan kaki.
Masalah pada pembuluh darah vena kaki, seperti varises atau spider vena, yang sering terjadi seiring bertambahnya usia.
Baca juga: Cara Mengatasi Kaki Bengkak selama Kehamilan