Pembekuan darah terjadi ketika darah gagal mengalir ke seluruh tubuh dengan baik, sehingga menyebabkan trombosit saling menempel.
Jika gumpalan darah terjadi di pembuluh kaki, menyebabkan kaki bengkak.
Trombosis vena dalam (Deep vein thrombosis/DVT) adalah gumpalan darah yang terbentuk jauh di dalam kaki.
Ini merupakan kondisi serius yang menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah utama kaki.
Sistem limfatik membantu tubuh membuang zat yang tidak diinginkan, seperti bakteri dan racun.
Limfedema menjadi penyebab kaki bengkak, ketika cairan limfatik tertimbun di jaringan akibat adanya masalah pada pembuluh getah bening.
Jika pembuluh getah bening rusak atau tidak ada, cairan limfatik dapat menumpuk dan menyebabkan infeksi, memperlambat penyembuhan luka, dan bahkan kelainan bentuk.
Baca juga: Kenali Ciri-ciri Kaki Bengkak Karena Jantung Bermasalah
Penyakit jantung umum menjadi penyebab kaki bengkak. Jika jantung rusak, darah tidak akan efisien terpompa menuju ke jantung.
Dengan begitu, darah akan menumpuk di pembuluh darah, sehingga menyebabkan penumpukan cairan dan pembengkakan.
Kaki bengkak adalah salah satu tanda umum gagal jantung. Biasanya, pembengkakan kaki menandakan gagal jantung sisi kanan.
Ginjal adalah organ yang bertanggung jawab untuk menyeimbangkan cairan dalam tubuh dan mengeluarkan cairan yang tidak Anda butuhkan dari sistem.
Jika tubuh menahan garam berlebih dan memproduksi lebih banyak cairan, ginjal akan mengalami masalah dan kaki Anda dapat membengkak.
Baca juga: Cara Jitu Mencegah dan Mengatasi Kaki Bengkak
Penyakit hati dapat menghambat produksi albumin, sehingga dapat menjadi penyebab kaki bengkak.
Albumin adalah protein yang membanti menghentikan kebocoran darah dari pembuluh darah.
Kekurangan albumin berarti darah bisa bocor dan menggenang di kaki, yang menyebabkan pembengkakan.