Melansir WebMd, berikut ini beberapa penanganan diare yang perlu Anda ketahui, meliputi:
Saat menderita diare, pastikan kondisi tubuh tetap terhidrasi dengan menjaga pasokan cairan cukup. Setiap habis buang air, pastikan untuk segera minum kembali. Anda perlu minum paling tidak enam gelas cairan per hari.
Orang dewasa yang menderita diare dapat mengonsumsi obat bebas antidiare seperti imodium atau loperamide, yang dapat membantu mengurangi frekuensi buang air besar dan volume tinja.
Minumlah dua tablet loperamide untuk pertama kalinya dan ulangi satu tablet setiap buang air besar, perlu diperhatikkan untuk tidak mengonsumsi obat ini melebihi delapan pil sehari.
Lakukan konsultasi dengan dokter mengenai kondisi diare yang diderita. Dokter mungkin akan meresepkan antibiotik atau antiparasit untuk membasmi bakteri atau parasit penyebab diare.
Perlu diingat, penggunaan antibiotik atau antiparasit ini tidak boleh sembarangan dan harus dengan resep dokter. Tujuannya untuk mencegah kuman kebal obat ketika ada serangan bakteri atau parasit sejenis.
Perlu diketahui, adanya diare kronis atau berkepanjangan juga bisa menjadi tanda kondisi medis lain yang mendasari.
Penyebab diare kronis di antaranya sindrom iritasi usus besar (IBS) dan penyakit radang usus seperti penyakit crohn, kolitis ulserativa, kolitis mikroskopis, atau pertumbuhan bakteri di usus kecil yang berlebihan.
Kondisi tersebut perlu mendapatkan penanganan dan perawatan dari dokter, dimana akan diberikan pengobatan khusus setelah penyebabnya ditentukan.
Setelah menyimak penjelasan mengapa diare sangat berbahaya di atas, Anda sebaiknya tidak menyepelekan masalah kesehatan yang kerap dianggap ringan ini.
Baca juga: 5 Cara Mengatasi Diare pada Bayi dan Anak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.