"Jumlah kasus di Kota Yogyakarta pada bulan Januari hingga Mei 2023 dibanding pola maksimum dan minimum di 7 tahun sebelumnya (2015-2022) berada di bawah garis minimum,” terang Emma.
Ia mengungkapkan bahwa masyarakat pada awalnya memang memiliki kekhawatiran bagaimana pelepasan nyamuk bisa mengurangi (DBD).
Namun, seiring berjalannya waktu dan sudah ada edukasi, sosialisasi, sekarang masyarakat semakin paham, bahwa sebenarnya teknologi ini untuk mengurangi DBD.
Kendati demikian, keberadaan inovasi teknologi wolbachia tidak serta-merta menghilangkan metode pencegahan dan pengendalian dengue yang telah ada di Indonesia.
"Masyarakat tetap diminta untuk melakukan gerakan 3M Plus, seperti Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang, serta tetap menjaga kebersihan diri dan lingkungan," ucapnya.
Baca juga: Kenali Tanda Kritis Dengue yang Bisa Mengakibatkan Kematian
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.