DKA umumnya terjadi secara bertahap dan gejala awalnya adalah rasa haus yang berlebihan dan frekuensi buang air kecil yang meningkat.
Jika tidak segera diatasi, gejala ketoasidosis diabetik yang lebih serius akan dialami, seperti:
Sedangkan HHNS kerap dialami oleh penderita diabetes tipe 2 yang mengalami infeksi, seperti pneumonia atau infeksi saluran kemih.
Beberapa gejala sindrom hiperglikemi hiperosmolar nonketotik yang akan dialami, seperti:
Meskipun jarang dialami, kondisi ini merupakan kondisi gawat darurat yang membuat kadar gula darah naik hingga 600 mg/dL.
Baca juga: Apa Ciri-ciri Kadar Gula Tinggi? Berikut Penjelasannya…
Kadar gula darah tinggi dan rendah memerlukan pengobatan dan perawatan yang berbeda.
Namun selain itu, ada beberapa perubahan kebiasaan dan pola hidup sehat yang perlu dilakukan agar kadar gula darah tetap seimbang.
Dilansir dari Mayo Clinic, ada beberapa cara menyeimbangkan gula darah yang dapat dilakukan, seperti:
Meskipun begitu, gula darah yang terlalu rendah atau terlalu tinggi umumnya tidak dapat diatasi sendiri dan memerlukan bantuan medis dengan segera.
Dengan memahami berapa kadar gula darah yang berbahaya, Anda dapat segera mencari bantuan medis jika diperlukan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.