Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahui Penyebab Katarak yang Bisa Berdampak Kebutaan

Kompas.com - 24/01/2024, 16:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Katarak membuat penglihatan menjadi buram dan jika tidak diatasi dengan baik dapat menyebabkan kebutaan.

Menurut hasil Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB 2014-2016) oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia dan Balitbangkes di 15 provinsi, sebanyak 1,6 juta orang dari 262 juta jiwa penduduk di negara ini mengalami kebutaan.

Dari jumlah kasus kebutaan tersebut, 81 persen diakibatkan oleh katarak.

Oleh karena itu, penting untuk mewaspadai gangguan penglihatan ini dan mengetahui penyebabnya agar dapat dicegah.

Baca juga: Gejala Katarak yang Harus Diwaspadai Penderita Diabetes

Apa itu katarak?

Sebelum mengenal penyebab katarak, penting untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan katarak.

Mengutip Cleveland Clinic, katarak adalah area keruh yang terbentuk pada lensa mata Anda.

Lensa mata adalah struktur bening dan fleksibel yang sebagian besar terbuat dari protein (kristal).

Seiring bertambahnya usia, protein di lensa Anda terurai, membentuk bercak keruh yang memengaruhi penglihatan Anda.

Saat ini terjadi, Anda mungkin merasa seolah-olah sedang melihat dunia dari kaca jendela yang kotor.

Seiring waktu, penglihatan Anda semakin memburuk. Bahkan, dapat membuat Anda mengalami kebutaan.

Baca juga: Penderita Diabetes Lebih Berisiko Alami Katarak, Kenapa Bisa?

Apa yang menyebabkan katarak?

Dikutip dari Mayo Clinic, hal utama yang menjadi penyebab katarak terbentuk adalah protein dan serat di lensa mata terurai dan menggumpal.

Ketika katarak telah tumbuh, penglihatan menjadi keruh karena katarak menyebarkan dan menghalangi cahaya saat melewati lensa mata.

Hal ini mencegah gambar yang tajam mencapai retina. Akibatnya, pandangan Anda menjadi kabur. Saat katarak menutup seluruh lensa mata, Anda akan mengalami kebutaan

Sementara itu, banyak faktor risiko yang bisa memengaruhi terbentuknya gangguan penglihatan ini.

Baca juga: Angka Kebutaan Akibat Katarak Tinggi di Pasuruan, Ini Kata Dokter...

Kebanyakan katarak berkembang seiring bertambahnya usia.

Ini juga bisa terjadi karena cedera yang mengubah jaringan penyusun lensa mata. Protein dan serat di lensa mulai terurai.

Hal ini menyebabkan penglihatan menjadi kabur atau keruh.

Beberapa kelainan yang diturunkan dari orang tua yang menyebabkan masalah kesehatan lain pada mata dapat meningkatkan risiko katarak.

Katarak juga bisa disebabkan oleh gangguan mata lainnya, seperti riwayat operasi mata, atau kondisi medis seperti diabetes.

Penggunaan obat steroid jangka panjang juga dapat menyebabkan timbulnya katarak.

Baca juga: 4 Gejala Katarak dan Cara Mengatasinya

Namun, masih ada faktor risiko katarak lainnya.

Jika dikategorikan, berikut berbagai faktor risiko katarak menurut kategorinya:

  • Faktor lingkungan, meliputi polusi udara, asap rokok, alkohol, bahan kimia industri, pestisida, terapi radiasi pada bagian atas tubuh, dan paparan sinar UV dalam jangka waktu lama
  • Faktor medis, meliputi mengidap gula darah tinggi (hiperglikemia), diabetes, pernah menjalani operasi mata, memiliki penyakit mata (seperti retina pigmentosa atau uvetis), dan menggunakan kortikosteroid.
  • Faktor gentik, seperti riwayat katarak anggota kelurga.

Faktor genetik dan lingkungan tertentu dapat meningkatkan risiko terkena katarak atau mengembangkannya pada usia lebih muda.

Perlu diketahui bahwa katarak biasanya terjadi pada kedua mata, tetapi tidak selalu dengan kecepatan yang sama.

Bisa saja mata kanan mengalami perkembangan katarak yang lebih cepat dari mata kiri atau sebaliknya. Hal ini menyebabkan perbedaan penglihatan antarmata.

Baca juga: Kenali Proses Operasi Katarak, Lamanya, dan Pemulihan Setelah Operasi

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com