KOMPAS.com - Jahe dikenal sebagai salah satu rempah serba guna untuk kuliner dan kesehatan.
Mengutip Very Well Fit, jahe masuk dalam famili Zingiberaceae, tanaman berbunga yang berasal dari Asia Tenggara.
Baca juga: Manfaat Jahe untuk Menunkan Berat Badan yang Sayang Dilewatkan
Rempah serba guna ini berkerabat dekat dengan kunyit, kapulaga, dan lengkuas.
Jahe memiliki manfaat dalam pengobatan tradisional berkat kandungannya.
Jahe mengandung lebih dari 100 senyawa aktif (seperti gingerol, shogaol, dan paradol) yang berperan dalam memberikan manfaat kesehatan, seperti yang dikutip dari Health.
Dalam artikel ini akan menunjukkan selengkapnya kandungan jahe dan manfaatnya.
Baca juga: 6 Manfaat Air Jahe Diminum di Pagi Hari yang Sayang Dilewatkan
Jahe juga mengandung banyak senyawa aktif, meliputi gingerol, shogaols, zingiberene, dan zingerone, menurut WebMD.
Dikutip dari Very Well Fit, gingerol adalah senyawa utama yang melawan penyakit.
Gingerol bertanggung jawab atas aroma dan rasa jahe yang unik serta efek anti-inflamasi dan antioksidan dalam jahe.
Jahe juga mengandung sejumlah vitamin dan mineral.
Berikut sejumlah kandung jahe dalam 11 gram:
Dalam jumlah yang sedikit, mengutip Everyday Health, jahe segar juga mengandung:
Baca juga: 10 Manfaat Jahe untuk Kesehatan Tubuh Kita
Disari dari WebMD dan Everyday Health, kandungan jahe menawarkan manfaat kesehatan meliputi berikut:
Jahe telah digunakan sebagai obat mual dan gangguan pencernaan selama berabad-abad, dan penelitian menunjukkan bahwa jahe adalah salah satu obat tradisional yang benar-benar manjur.
Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi antara 1 dan 2 gram jahe dapat membantu mengurangi gejala mual.
Jahe dapat membantu mengatasi mual di pagi hari, mabuk perjalanan, atau efek samping kemoterapi.
Menambahkan jahe ke dalam makanan Anda dapat membantu meningkatkan kadar gula darah dan menurunkan rsiko terkena diabetes tipe 2.
Dalam sebuah studi penelitian pada penderita diabetes tipe 2, peneliti menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi 1.600 miligram (mg) bubuk jahe selama 12 minggu mengalami peningkatan senstivitas insulin.
Studi lain menemukan bahwa konsumsi 2 gram suplemen bubuk jahe per hari secara signifikan menurunkan gula darah puasa pada penderita diabetes tipe 2.
Baca juga: Manfaat Jahe Sebagai Pengobatan Diabetes ala Rumahan
Jahe memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat meredakan peradangan, termasuk akibat reaksi alergi ringan dan aktivitas berlebihan.
Penelitian awal tentang jahe menunjukkan adanya manfaat rempah ini jahe dapat membantu mengurangi peradangan yang disebabkan oleh kedua penyebab tersebut.
Jahe juga untuk meredakan nyeri haid. Khasiat jahe ini hampir setara dengan obat pereda nyeri, seperti ibuprofen.
Sebuah penelitian menemukan bahwa wanita yang mengonsumsi 250 mg kapsul jahe empat kali sehari mengalami pereda nyeri yang sama dengan mereka yang mengonsumsi 250 mg asam mefenamat atau 400 mg kapsul ibuprofen empat kali sehari.
Baca juga: 10 Obat Alami untuk Melawan Diabetes, dari Jahe hingga Bilberi
Sebuah penelitian menemukan jahe segar mungkin efektif melawan virus pernapasan syncytial (HRSV), penyebab umum gejala seperti pilek dan infeksi saluran pernapasan.
Diketahui bahwa gingerol dalam kandungan jahe dapat membantu mencegah infeksi.
Semakin banyak bukti bahwa jahe dapat membantu mencegah kanker selain sebagai terapi tambahan untuk pengobatan kanker.
Hal ini disebabkan adanya gingerol, senyawa dalam jahe segar yang dikenal memiliki sifat anti kanker.
Dalam sebuah penelitian, individu dengan tingkat risiko normal terkena kanker usus besar diberikan 2 gram jahe selama 28 hari.
Pada akhir 28 hari, para peneliti menemukan bahwa para peserta mengalami penurunan kadar molekul pemberi sinyal pro-inflamasi di usus besar.
Namun, penelitian lebih besar diperlukan untuk memastikan manfaat jahe untuk mencegah kanker.
Jahe umumnya dianggap aman, jika dikonsumsi secukupnya sebagai bagian dari pola makan sehat berimbang.
Jika dikonsumsi berlebihan, bisa menyebabkan efek samping, seperti mulas, gas, atau diare.
Baca juga: Manfaat Jahe untuk Menurunkan Kolesterol Tinggi yang Perlu Diketahui
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.