Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bolehkah Jalan Kaki setelah Makan? Berikut Penjelasannya…

Kompas.com - 05/03/2024, 20:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Berjalan kaki secara rutin dapat menyehatkan tubuh dan menghindarkan dari penyakit. Namun, bolehkah jalan kaki setelah makan?

Ternyata, jalan kaki setelah makan sangat disarankan karena dapat memberikan manfaat yang baik untuk kesehatan, seperti menyeimbangkan kadar gula darah, melancarkan pencernaan, dan menurunkan risiko penyakit jantung.

Jalan kaki setelah makan tidak perlu dilakukan dalam waktu lama, karena hanya dengan 15 menit saja Anda bisa mendapatkan manfaatnya.

Untuk lebih jelasnya, ketahui manfaat jalan kaki setelah makan berikut ini.

Baca juga: Berapa Kali Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan?

Bolehkah jalan kaki setelah makan?

Olahraga jalan kaki dapat dilakukan kapan saja, termasuk setelah makan. Bahkan, jalan kaki setelah makan memberikan banyak manfaat untuk kesehatan.

Disarikan dari Healthline dan GoodRx Health, berikut adalah beberapa manfaat jalan kaki setelah makan yang perlu diketahui.

  • Melancarkan sistem pencernaan

Gerakan tubuh saat berjalan kaki dapat mendukung proses pencernaan dengan memberikan stimulasi pada perut dan usus, sehingga makanan dapat lewat dengan lebih cepat.

Olahraga dengan intensitas rendah hingga sendang, seperti jalan kaki, juga sudah terbukti dapat menurunkan risiko tukak lambung, heartburn, sindrom iritasi usus besar, divertikulitis, sembelit, dan kanker usus.

  • Mengontrol kadar gula darah

Berolahraga setelah makan, termasuk dengan berjalan kaki, dapat mencegah terjadinya peningkatan kadar gula darah dan menurunkan penggunaan insulin atau obat untuk diabetes.

Pasalnya, jalan kaki melibatkan lebih banyak otot sehingga memerlukan lebih banyak energi dari makanan yang dikonsumsi dan membakar lebih banyak glukosa.

Baca juga: 10 Manfaat Jalan Kaki 10.000 Langkah Setiap Hari untuk Kesehatan

  • Menyehatkan jantung

Jalan kaki 10 menit setiap hari sudah terbukti dapat menurunkan tekanan darah tinggi pada laki-laki yang memiliki risiko hipertensi dan menurunkan trigliserida pada wanita.

Dengan berjalan kaki setelah makan, tekanan darah dan aliran darah akan lebih stabil sehingga risiko penyakit jantung akan berkurang.

  • Membakar kalori

Berjalan kaki secara rutin dapat membuat berat badan berkurang dan menjaganya agar tetap stabil.

Bahkan, beberapa penelitian sudah membuktikan bahwa jalan kaki setelah makan dapat menurunkan berat badan secara lebih efektif jika dibarengi dengan pengaturan pola makan.

Baca juga: Apa Manfaat Jalan Kaki Setiap Hari? Berikut Penjelasannya…

  • Menurunkan tekanan darah tinggi

Berjalan kaki selama 10 menit dan diulangi setiap tiga kali sehari sudah terbukti dapat menurunkan kadar gula darah.

Bahkan, berjalan kaki setelah makan sudah terbukti dapat menurunkan tekanan darah sistolik sebesar 13 persen.

Jadi, bolehkah jalan kaki setelah makan?

Ternyata, jenis olahraga ini justru disarankan untuk dilakukan setelah makan karena dapat memberikan banyak manfaat untuk kesehatan.

Bahkan, Anda bisa mendapatkan manfaatnya dengan berjalan kaki selama 10-15 menit setelah makan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Health
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Health
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Health
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Health
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Health
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Health
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
Health
Kylian Mbappe Keluar Rumah Sakit Setelah Alami Gastroenteritis Akut
Kylian Mbappe Keluar Rumah Sakit Setelah Alami Gastroenteritis Akut
Health
Terapi Pengapuran Lutut Bukan Sekadar Obat, Tapi Gaya Hidup dan Fisioterapi
Terapi Pengapuran Lutut Bukan Sekadar Obat, Tapi Gaya Hidup dan Fisioterapi
Health
Dokter Ortopedi: Pengapuran Lutut Tak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Diperlambat
Dokter Ortopedi: Pengapuran Lutut Tak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Diperlambat
Health
Dokter: Obat Pengapuran Lutut Hanya Mengurangi Gejala, Tak Hentikan Kerusakan Sendi
Dokter: Obat Pengapuran Lutut Hanya Mengurangi Gejala, Tak Hentikan Kerusakan Sendi
Health
Gastroenteritis Akut yang Dialami Kylian Mbappe Apa Gejalanya?
Gastroenteritis Akut yang Dialami Kylian Mbappe Apa Gejalanya?
Health
Dokter: Operasi Pengapuran Lutut Jadi Jalan Terakhir saat Nyeri Tak Tertahankan
Dokter: Operasi Pengapuran Lutut Jadi Jalan Terakhir saat Nyeri Tak Tertahankan
Health
Banyak Makan dan Pakai Hak Tinggi Bisa Percepat Pengapuran Lutut, Ini Kata Dokter
Banyak Makan dan Pakai Hak Tinggi Bisa Percepat Pengapuran Lutut, Ini Kata Dokter
Health
Dokter: Waspadai Nyeri dan Bunyi di Lutut, Bisa Jadi Gejala Pengapuran Sendi
Dokter: Waspadai Nyeri dan Bunyi di Lutut, Bisa Jadi Gejala Pengapuran Sendi
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau