KOMPAS.com - Tempe menjadi makanan umum di Indonesia dan mudah di temui di warung atau tempat makan.
Tempe yang dibuat dari kacang kedelai ini memiliki harga yang relatif sangat terjangkau, tempe memiliki nilai gizi tinggi.
Baca juga: Makanan Nabati: Pilihan untuk Tubuh Sehat dan Lingkungan Terjaga
Mengutip WebMD, makanan nabati ini populer di kalangan vegan dan vegetarian karena mengandung vitamin B12 dan merupakan sumber protein yang lengkap.
Sumber protein lengkap, artinya tempe memiliki sembilan asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh.
Simak artikel ini untuk mengetahui kandungan tempe dan manfaatnya bagi kesehatan tubuh kita.
Baca juga: 5 Makanan Fermentasi yang Direkomendasikan untuk Penderita Diabetes
Tempe dibuat dari kedelai yang dimasak dan difermentasi dengan sejenis jamur yang disebut rhizopus.
Seiring waktu jamur itu akan membuat miselium, produk samping yang aman dan terlihatseperti zat putih berbulu halus yang menyatukan kedelai.
Hasil fermentasi tersebut menambah nilai gizi pada olahan kedelai ini dan membuatnya lebih mudah dicerna.
Dikutip dari Draxe, berikut kurang lebih nilai gizi tempe 100 gram:
Karena difermentasi, tempe kaya akan probiotik yang memiliki banyak manfaat.
Baca juga: 5 Manfaat Makanan Fermentasi untuk Penderita diabetes
Dari kandungan tempe tersebut manfaatnya bagi kesehatan meliputi berikut:
Kandungan probiotik dalam tempe membuat mikroflora baik yang menciptakan lapisan pelindung di usus dan melindunginya dari patogen, seperti salmonella dan E. coli.
Tempe dan makanan fermentasi lainnya dapat membantu meningkatkan jumlah bakteri menguntungkan di usus, yang dapat berdampak luas pada kesehatan.
Studi menunjukkan bagaimana probiotik dapat membantu memecah gula dan karbohidrat, sehingga lebih mudah dicerna, mengendalikan bakteri berbahaya dalam tubuh, melawan diare, membantu gangguan pencernaan, melawan peradangan kronis, dan bahkan meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh.
Baca juga: 4 Makanan Mengandung Probiotik, Ada Tempe dan Keju
Tempe tampaknya menjadi salah satu makanan penurun kolesterol yang lebih baik.
Sebuah ulasan yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition mengevaluasi 11 penelitian dan menemukan bahwa isoflavon kedelai, yang ditemukan dalam tempe dan produk kedelai lainnya, dapat membantu menurunkan kadar kolesterol total dan LDL secara signifikan.
Niasin dalam makanan fermentasi ini dianggap sebagai nutrisi penting untuk mengendalikan kadar kolesterol dan sering digunakan sebagai metode pengobatan untuk menjaga kadar kolesterol tetap terkendali.
Niasin tidak hanya dapat menurunkan kadar trigliserida dan kolesterol LDL, tetapi juga dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL yang bermanfaat, yang membantu membersihkan plak lemak dari arteri.
Manfaat tempe juga termasuk untuk meningkatkan kesehatan tulang, karena kandungan kalsium.
Kalsium, bersama dengan mineral penting lainnya seperti vitamin K dan vitamin D, diperlukan untuk menjaga kepadatan mineral tulang dan mencegah tulang lemah, rapuh, dan patah tulang.
Makanan nabati ini juga mengandung mineral penting, yaitu tembaga dan fosfor yang berperan penting dalam pertumbuhan tulang.
Baca juga: Tahu atau Tempe, Mana yang Lebih Sehat?
Tempe adalah makanan nabati yang sangat baik, mengandung hampir 16 gram protein dalam satu porsi (tiga ons).
Itu membuat tempe setara dengan banyak makanan berprotein lainnya, seperti ayam atau daging sapi.
Protein digunakan di setiap sel tubuh dan sangat penting untuk menambah massa otot, mendukung fungsi neurologis, membantu pencernaan, menyeimbangkan hormon, dan menjaga suasana hati yang baik.
Manfaat tempet lainnya adalah membantu mengontrol gula darah stabil.
Tempe mengandung cukup banyak mangan, mineral yang berperan dalam berbagai proses kimia dalam tubuh, seperti sintesis kolesterol, karbohidrat, dan protein.
Salah satu manfaat mangan yang paling menonjol adalah kemampuannya membantu menjaga kadar gula darah normal dan melawan diabetes.
Studi menunjukkan bagaimana mangan diperlukan untuk membantu produksi enzim pencernaan yang bertanggung jawab untuk proses yang disebut glukoneogenesis.
Glukoneogenesis melibatkan konversi protein asam amino menjadi gula dan keseimbangan gula dalam aliran darah.
Baca juga: Terbuat dari Ampas Tahu, Ini Manfaat Tempe Gembus bagi Kesehatan
Tempe mengandung isoflavon yang dikaitkan dengan berbagai manfaat kesehatan dan dikenal memiliki sifat anti-inflamasi.
Isoflavon kedelai kaya akan antioksidan yang melawan radikal bebas dan membantu mencegah peradangan untuk melindungi sel dari kerusakan.
Oleh karena itu, potensi manfaat tempe juga termasuk mencegah kanker.
Beberapa penelitian baru menemukan bahwa isoflavon kedelai juga efektif dalam menghambat pertumbuhan dan perkembangan kanker.
Isoflavon yang ditemukan dalam tempe juga diketahui berfungsi sebagai obat alami untuk meredakan menopause.
Sebuah makalah yang diterbitkan oleh North American Menopause Society mengevaluasi peran isoflavon pada kesehatan menopause.
Hasilnya ditemukan bahwa isoflavon mampu membantu menjaga kadar kolesterol darah tetap terkendali.
Seiring dengan hot flashes dan perubahan suasana hati, lonjakan kadar kolesterol secara tiba-tiba bisa menjadi salah satu tanda khas menopause.
Kendati manfaat tempe menjanjikan, beberapa orang mungkin harus menghidarinya karena kedelai yang menjadi bahan bakunya bisa menyebabkan reaksi alergi.
Baca juga: Apa Saja Efek Samping dari Mengonsumsi Makanan Fermentasi?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.