Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bolehkah Minum Air Putih Lebih dari 2 Liter Per Hari?

Kompas.com - 12/03/2024, 09:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

 

KOMPAS.com - Selain memenuhi kebutuhan cairan tubuh, minum air putih penting untuk melancarkan aliran darah, menyerap nutrisi, dan membuang limbah sisa metabolisme. Namun, bolehkah minum air putih lebih dari 2 liter per hari?

Seperti diketahui, takaran air putih untuk orang dewasa yang baik bagi kesehatan yaitu minimal dua liter per hari.

Baca juga: Apakah Minum Air Putih Bisa Menurunkan Berat Badan? Ini Penjelasannya

Minum air putih lebih dari 2 liter per hari bisa dilakukan asalkan tidak terlalu banyak atau sampai lima liter.

Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan dokter berikut.

Bolehkah minum air putih lebih dari 2 liter per hari?

Dokter spesialis urologi dr. Rizky Lukman Hakim, Sp. U mengatakan, konsumsi cairan yang sesuai dengan kebutuhan tubuh penting guna menjaga kesehatan ginjal.

Dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso itu melanjutkan, konsumsi air minimal untuk seorang dewasa itu jumlahnya adalah dua liter.

Minum air putih lebih dari 2 liter, misalnya 2,5 liter masih diperbolehkan asal tidak terlalu berlebihan.

"Jadi konsumsi air minimal untuk seorang dewasa itu jumlahnya adalah dua liter. Boleh lebih-lebih sedikit, dua setengah liter boleh," ujar dokter Rizky dalam diskusi kesehatan yang disiarkan Kementerian Kesehatan, Rabu (6/3/2024).

"Tapi sebenarnya untuk konsumsi air terlalu banyak tidak disarankan juga. Contohnya konsumsi air dalam satu hari sampai 5 liter itu tidak disarankan juga," imbuhnya.

Baca juga: Apakah Air Putih Membuat Awet Muda? Simak Penjelasannya Berikut...

Rizky menyebut ada sejumlah faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memenuhii kebutuhan cairan seseorang, yaitu berat badan, usia, dan apabila ada, penyakit penyerta.

Sebagai contoh, pada sejumlah pasien dengan gangguan ginjal, konsumsi cairan mereka justru dibatasi, karena ginjalnya sudah tidak berfungsi dengan baik.

Penderita ginjal yang minum air putih berlebihan berisiko mengalami penumpukan cairan di tubuhnya yang bisa bocor melalui pembuluh darah dan menyebabkan pembengkakan di berbagai area tubuh.

"Sebenarnya target kita adalah menghasilkan konsumsi air itu satu cc per kilogram berat badan per jam, dalam 24 jam. Jadi contoh, berat badan misalnya 65 kg misalnya. Satu cc per kilogram berat badan, 65 cc per jam. 65 cc dikali 24," tutur Rizky.

Selain konsumsi air putih atau cairan sesuai kebutuhan tubuh, dokter Rizky menyarankan beberapa tips menjaga kesehatan ginjal, yaitu membatasi makanan olahan, hindari bergadang, dan tidak sembarang minum obat.

Baca juga: Apakah Minum Air Putih Bisa untuk Menurunkan Asam Urat?

Efek kebanyakan minum air putih

Selain membahayakan kondisi penderita penyakit ginjal, minum air putih terlalu banyak bisa menyebabkan perubahan warna urine, meningkatkan frekuensi buang air kecil, mual muntah, sakit kepala, dan kelelahan kronis.

Dilansir dari Medical News Today, kebanyakan minum air putih juga bisa memicu keracunan air atau gangguan elektrolit (hiponatremia).

Orang yang mengalami ganggguan elektrolit, kadar natriumnya turun sampai di bawah 135 mEq/L. Padahal, kadar elektrolit normal berkisar antara 135-145 mEq/L.

Kondisi tersebut mengakibatkan sakit kepala, kram otot, kejang, dan mengancam jiwa.

Itu sebabnya, minumlah air putih sesuai kebutuhan cairan atau berdasarkan anjuran dokter.

Baca juga: 6 Manfaat Minum Air Putih Setelah Bangun Tidur yang Pantang Dilewatkan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com