KOMPAS.com - Jika kita sering melihat konten gaya hidup sehat di media sosial, kita pasti tahu ada begitu banyak tips dan saran untuk menurunkan berat badan atau hidup lebih sehat.
Salah satu yang belakangan ini sedang tren adalah "aturan 30-30-30". Berbeda dengan kiat-kiat hidup sehat lainnya, aturan ini terbilang sederhana dan mudah dipraktikkan.
Aturan 30-30-30 dipopulerkan oleh Gray Brecka, influencer gaya hidup sehat dan juga ahli biologi. Dalam aturan ini, kita diajak untuk mengonsumsi 30 gram protein setelah 30 menit bangun pagi, lalu melakukan olahraga intensitas rendah selama 30 menit.
Pola makan tinggi protein yang dikombinasikan dengan olahraga memang bisa meningkatkan massa lemak, mengontrol gula darah dan inflamasi, serta membuat performa fisik lebih baik.
"Tubuh butuh energi lebih banyak untuk memtabolisme protein dibandingkan lemak dan karbohidrat. Ini berarti konsumsi protein yang tinggi membantu menstabilkan gula darah dan membuat perut kenyang," kata ahli gizi Edwina Clark.
Baca juga: Penyebab Diet dan Olahraga Saja Tak Cukup Atasi Obesitas
Selain itu, protein juga dibutuhkan untuk membangun dan pemeliharaan otot. Fungsi ini sangat penting dalam program penurunan berat badan.
"Beberapa bukti penelitian menunjukkan sarapan dengan menu tinggi protein bisa mengurangi lapar dan mengontrol keinginan makan sepanjang hari," katanya.
Walau demikian, tidak semua protein memberi efek yang sama pada tubuh. Misalnya saja, yogurt rendah lemak dengan dua telur atau sosis sama-sama mengandung 30 gram protein. Tetapi dua telur jauh lebih bagus.
Selain itu, durasi juga berpengaruh. Beberapa penelitian menyebut, sarapan 30 menit setelah bangun dapat menjadi energi yang baik untuk fungsi tubuh.
Menambahkan olahraga ringan 30 menit pada rutinitas pagi tidak boleh dilupakan. Olahraga intensitas ringan termasuk jalan kaki, berenang, atau yoga, dapat membuat rutinitas pagi lebih menyenangkan.
Tak heran jika banyak pakar kesehatan menyebut aturan 30-30-30 sangat mudah untuk diterapkan dan cenderung tidak menjadi beban.
Baca juga: Langkah Jalan Kaki yang Diperlukan jika Sering Duduk Seharian
Namun, seperti halnya semua tren kebugaran, aturan 30-30-30 juga punya kekurangan.
“Aturan ini tidak mempertimbangkan kebutuhan atau tujuan unik seseorang. Lagipula jika seseorang sudah memiliki rencana yang solid dengan nutrisi seimbang, tren ini mungkin hanya menjadi pengalih perhatian,” kata ahli nutrisi Elizabeth Huggins.
Ia menyebut, jika kita sudah punya kebiasaan sehat di pagi hari yang juga melibatkan olahraga dan sarapan sehat, maka aturan 30-30-30 ini bisa dilewatkan.
Tetapi jika kita merasa aturan itu bisa membantu untuk memulai hidup sehat, mengapa tidak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.