KOMPAS.com - Kentut merupakan proses normal dalam tubuh untuk mengeluarkan gas dalam usus.
Menurut Canadian Society of Intestinal Research, yang dikutip dari Everyday Health, kebanyakan orang sehat mengeluarkan 12 hingga 25 kentut per hari.
Perut yang sangat kembung, karena gas menumpuk, bisa membuat kamu banyak kentut.
Baca juga: Kentut Bau Bisa Jadi Tanda Penyakit Apa?
Mengutip Eating Well, Marc Bernstein, MD, ahli gastroenterologi di Florida Digestive Health Specialists mengatakan bahwa usus kamu bisa menyimpan gas yang terdiri dari oksigen, karbon dioksida, dan nitrogen, dari udara yang tertelan, serta metana dan hidrogen dari makanan yang diuraikan oleh bakteri dalam usus.
"Makanan yang dicerna dengan buruk, khususnya, menyebabkan fermentasi berlebih di usus besar dan dapat menyebabkan berkembangnya gelembung gas (di dalam usus)," kata Bernstein.
Meski normal, kentut terus bisa sangat tidak nyaman dan memalukan saat berada di situasi yang banyak orang.
Mengetahui macam hal penyebab penumpukan gas berlebih di dalam usus bisa sangat penting untuk mencegah kentut terus di situasi yang tidak tepat.
Berikut artikel ini akan mengulas macam hal yang bisa menjadi pemicu kamu banyak kentut.
Baca juga: Kenapa Saat Haid Perut Rentan Sakit, Kembung, dan Sering Kentut?
Disari dari Eating Well dan Everyday Health, hal-hal yang bisa memicu kamu kentut terus yaitu:
Pola tidur yang tidak teratur dapat menyebabkan disbiosis, yaitu ketidakseimbangan flora usus.
“Jika hal ini terjadi, kadar metana dan hidrogen dapat melonjak dan menyebabkan peningkatan gas," ujar Bernstein. Pada gilirannya, ini bisa membuat kamu kentuti terus.
Ketidakseimbangan gastrointestinal ini dapat menyebabkan banyak masalah pencernaan lainnya, seperti kram, mual, diare, dan sembelit.
Penggunaan obat tertentu memiliki efek samping yang tidak diinginkan, seperti kelebihan gas di usus dan kentut.
Misalnya, obat pereda nyeri dari keluarga NSAID (nonsteroidal anti-inflammatory drugs).
Obat-obatan tersebut dapat mengganggu produksi lendir di saluran pencernaan dan menyebabkan lapisan lambung menjadi teriritasi dan meradang, yang mana menjadi isyarat adanya penumpukan gas berlebihan (kembung).
Obat lain yang mempengaruhi saluran pencernaan dan menyebabkan gas dengan cara serupa, termasuk obat penurun kolesterol (statin), antidepresan tertentu, antibiotik, obat pencahar, dan obat penekan asam.
Jika menurut Anda obat-obatan yang kamu konsumsi adalah penyebab perut kembung, hubungi dokter kamu untuk mengetahui apakah penyesuian bisa dilakukan.
Baca juga: 8 Cara Mengatasi Susah Kentut dengan Obat dan secara Alami
Berbicara sambil makan bisa membuat kamu menelan udara lebih banyak dan menyebabkan penumpukan gas di perut lebih banyak.
Para profesional menyebut ini aerophagia, yang secara harfiah berarti menelan udara secara berlebihan atau berulang-ulang.
Ahli gastroenterologi bersertifikat double board yang berbasis di Los Angeles, Peyton Berookim, MD mengatakan bahwa udara memasuki kerongkongan dan terakumulasi di lambung dan usus kecil.