Jadi, jika Anda mengonsumsi minuman manis, Anda akan tetap makan banyak yang menambah asupan kalori Anda, karena minuman ini tidak membuat Anda merasa kenyang.
Jika Anda terus-menerus minum minuman manis hampir setiap hari ditambah kebiasaan makan tidak sehat, sangat mungkin berat badan Anda naik hingga obesitas.
Baca juga: Apa yang Terjadi jika Minum Minuman Manis Setiap Hari?
Minum minuman manis adalah cara termudah dan paling umum untuk mengonsumsi fruktosa dalam jumlah berlebihan.
Ketika Anda mengonsumsi terlalu banyak, hati Anda akan kelebihan beban dan mengubah fruktosa menjadi lemak.
Sebagian lemak akan dibuang keluar sebagai trigliserida darah, sementara sebagian lagi tetap berada di dalam hati.
Seiring waktu, efek samping minum minuman manis ini membuat Anda mengalami penyakit hati berlemak nonalkohol.
Ketika Anda minum manis, hormon insulin akan diproduksi untuk mendorong gula dalam darah masuk ke seluruh sel tubuh untuk digunakan sebagai sumber energi.
Namun, jika Anda sering mengonsumsi makanan dan minuman manis, sel-sel tubuh bisa menjadi tidak sensitif terhadap insulin (resistensi insulin).
Resistensi insulin merupakan penyebab utama diabetes tipe 2.
Faktanya, minum sedikitnya satu kaleng soda setiap hari secara konsisten dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2.
Baca juga: Apa yang Membuat Minuman Berenergi Berbahaya bagi Kesehatan?
Kebiasaan minum minuman manis juga meningkatkan risiko penyakit jantung.
Hal ini karena jenis minuman ini bisa meningkatkan faktor risikonya, meliputi gula darah tinggi, trigliserida tinggi, dan kolesterol jahat (LDL) tinggi.
Satu studi selama 20 tahun yang melibatkan 40.000 pria menemukan bahwa mereka yang minum satu porsi minuman manis setiap hari memiliki risiko 20 persen lebih tinggi terkena dan meninggal akibat serangan jantung.
Risiko kanker umumnya muncul bersamaan dengan penyakit kronis lain, seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.
Oleh karena itu, efek samping minum minuman manis juga dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker, seperti kanker pankreas, endometrium, dan kolorektal.