KOMPAS.com - Vitamin D dikenal sebagai vitamin yang bersumber utama dari matahari.
Tubuh Anda membentuk vitamin D secara alami setelah terpapar sinar matahari.
Indonesia adalah salah satu negara tropis yang sepanjang tahun disinari matahari.
Namun, kekurangan vitamin D bisa terjadi salah satunya karena gaya hidup yang cenderung menghindari matahari dan penggunaan tabir surya, seperti yang dikutip dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
Apakah demikian sunscreen bisa menghalangi tubuh memproduksi vitamin D? Baca terus artikel ini yang akan mengulasnya.
Baca juga: 7 Kondisi yang Tepat untuk Konsumsi Suplemen Vitamin D
Mengutip Very Well Health, Henry W. Lim, MD, FAAD, dokter kulit bersertifikat di Henry Ford Health di Detroit, Michigan mengatakan bahwa ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa penggunaan tabir surya secara teratur tidak akan memengaruhi kadar vitamin D.
Menurut meta-analisis pada 2019 yang diterbitkan dalam British Journal of Dermatology, sebagian besar penelitian menunjukkan penggunaan tabir surya hanya memiliki sedikit atau tidak ada dampak pada konsentrasi vitamin D dalam tubuh.
Namun, para peneliti mengakui bahwa uji klinis tentang dampak tabir surya SPF tinggi masih kurang.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengatakan bahwa sunscreen bisa menghalangi seluruh tubuh mendapatkan vitamin D, jika orang dewasa dan anak-anak menggunakan tabir surya setidaknya sebanyak satu ons.
Baca juga: Apakah Keracunan Vitamin D Bisa Berakibat Fatal? Ini Ulasannya...
“Tak seorang pun dari kita yang menggunakan sebanyak itu,” kata Lim.
Itu artinya orang-orang kurang terlindungi dari sinar matahari dan masih mampu memproduksi vitamin D secara alami di dalam tubuh.
Meskipun mendapatkan cukup vitamin D itu penting, para pakar menjelaskan bahwa memang terlalu banyak mendapatkan radiasi ultraviolet (UV) dari sinar matahari dapat meningkatkan risiko terkena kanker kulit.
Paparan UV dikaitkan dengan 80-90 persen kanker kulit, dan penelitian terus menunjukkan bahwa penggunaan tabir surya secara teratur adalah kunci untuk mengurangi risiko terkena kanker jenis ini.
Untuk mengenal lebih lanjut tentang vitamin D, berikut penjelasannya.
Baca juga: Tanda-tanda Keracunan Vitamin D karena Konsumsi Dosis Berlebihan
Mengutip Eating Well, vitamin D adalah vitamin yang larut dalam lemak.