KOMPAS.com-Kanker limfoma dan penyakit tuberkulosis (TBC) memiliki salah satu gejala serupa, yakni batuk. Meskipun demikian, ada perbedaan pada kedua penyakit ini.
“Kalau limfoma itu kan penyakit inflamasi, kalau TBC itu kan penyakit infeksi. Nah gejala awalnya sama dengan batuk yang terjadi. Jadi pada limfoma juga bisa terjadi batuk, karena getah beningnya kan lewat di daerah paru,” kata Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Hematologi Onkologi Medik dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo DR. dr. Andhika Rachman Sp.PD-KHOM, Kamis (28/9/2024) seperti ditulis Antara.
Dilansir dari situs Kementerian Kesehatan, limfoma adalah istilah umum untuk berbagai tipe kanker darah yang muncul dalam sistem limfatik, sehingga dapat menyebabkan pembesaran kelenjar getah bening.
Baca juga: Muncul Benjolan di Ketiak, Waspadai Gejala Kanker Limfoma
Menurut tipenya, limfoma dibagi menjadi 2, yaitu limfoma hodgkin dan limfoma non-hodgkin. Limfoma Hodgkin terjadi karena adanya mutasi sel B pada sistem limfatik, dengan hasil deteksi yaitu dengan adanya sel abnormal Reed-Stenberg dalam sel kanker.
Sedangkan Limfoma Non-Hodgkin terjadi karena adanya mutasi DNA pada sel B dan sel T pada sistem limfatik.
Gejala yang muncul pada penderita limfoma, yaitu:
1. Pembengkakan pada kelenjar getah bening, yang biasanya terjadi pada leher, ketiak, dan lipatan paha
2. Suhu tubuh naik dan turun
3. Demam berulang dan keringat berlebihan pada malam hari
4. Sesak napas dan batuk
5. Mudah lelah
6. Pembesaran amandel
7. Penurunan berat badan
Baca juga: Panduan Makan untuk Penderita Limfoma Hodgkin
Andika menjelaskan, pasien dengan TBC akan menjadi lebih segar setelah berobat. Yang perlu dikhawatirkan adalah jika kondisi pasien tidak membaik, maka perlu perhatian khusus dari dokter untuk melihat gejala perburukan pasien yang merujuk pada kanker limfoma.
Dia menambahkan, meskipun TBC juga bisa menimbulkan benjolan karena infeksi, namun benjolan pada kanker limfoma lebih banyak dan sesuai dengan jalur kelenjar getah bening.
“Karena itu di dua bulan pertama setelah pengobatan, dia harus di rontgen. Dilihat hasilnya bagus nggak? Termasuk di mana TB-nya, TB kelenjar kah misalnya, atau TB di paru kah, Itu perlu dilihat,” katanya.
Andhika mengatakan dalam satu minggu seharusnya sudah menjadi penetapan diagnostik kanker limfoma untuk dilakukan pengobatan selanjutnya. Namun seringkali pasien baru bisa mendapatkan diagnosa limfoma setelah pemeriksaan foto imaging dari CT Scan dan biopsi sekitar satu bulan.
Kanker limfoma bisa bertumbuh dengan cepat dengan hitungan bulan sampai tahunan. Pasien dengan kanker limfoma hodgkin sekitar 15 persen juga akan mengalami relaps atau kekambuhan dalam lima tahun.
Pada TBC, pengobatan yang dilakukan selama dua bulan akan menimbulkan perubahan yang drastis seperti dari kurus menjadi gemuk, rasa lemas, tidak nafsu makan akan hilang.
Oleh karena itu, Andhika menganjurkan jika seseorang mengalami keluhan benjolan di leher, nyeri saat buang air, sulit menelan makanan, maka perlu segera periksa ke dokter untuk dilakukan imaging dan menegakkan diagnosa.
Selain itu penting juga untuk menjaga pola makan, menghindari stres dan berolahraga untuk mencegah pertumbuhan kanker limfoma.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.