Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cek Kesehatan Gratis Dapat Deteksi Penyakit Paru dan Kurangi Kebiasaan Merokok

Kompas.com - 13/02/2025, 22:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

Sumber Antara

KOMPAS.com - Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang mencakup skrining kesehatan paru disebut berpotensi mengurangi kebiasaan merokok di kalangan masyarakat.

Hal ini disampaikan oleh Guru Besar Bidang Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof. Agus Dwi Susanto.

"Umumnya perokok akan berhenti merokok setelah tahu ada penyakit paru yang diderita bila diskrining," kata Prof. Agus, seperti ditulis oleh Antara, Kamis (13/2/2025).

Prof. Agus menjelaskan, skrining paru dapat membantu mendeteksi kelainan atau penyakit paru yang dimiliki oleh perokok.

Baca juga: IDI: Data Program Cek Kesehatan Gratis Bisa Dukung Intervensi Kesehatan yang Lebih Tepat

Berbagai metode skrining paru, seperti kuesioner, rontgen paru, dan pemeriksaan fungsi paru (spirometri), dapat digunakan untuk mengetahui kondisi kesehatan paru seseorang.

Namun, ia juga mengingatkan bahwa meski skrining dapat memberikan informasi penting, masih ada perokok yang sulit berhenti.

"Tapi ada juga yang masih bandel merokok, ya karena adiksi, sudah ketagihan. Ini perlu terapi berhenti merokok dengan supervisi dokter spesialis paru atau (praktisi) yang kompeten lainnya," ujar Prof. Agus.

Selain itu, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) 2017-2024 ini juga mengungkapkan bahwa kebiasaan merokok merupakan faktor risiko utama penyakit paru.

Beberapa penyakit paru yang perlu diwaspadai antara lain pneumonia, tuberkulosis, kanker paru, Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), dan asma.

Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya melakukan skrining kesehatan paru secara berkala, terutama bagi perokok.

Program CKG, yang merupakan inisiatif pemerintah, dirancang untuk mendeteksi masalah kesehatan sejak dini di berbagai kelompok usia.

Baca juga: Cek Kesehatan Gratis Tanpa Beban BPJS, Semua Warga Bisa Mendaftar

Program ini mencakup pemeriksaan untuk bayi, balita, anak usia prasekolah, remaja, dewasa, hingga lansia.

Untuk bayi, fokus pemeriksaan adalah pada deteksi kelainan kongenital, sementara pada anak-anak dan balita, pemeriksaan bertujuan untuk memantau tumbuh kembang fisik mereka.

Pada kelompok dewasa, pemeriksaan difokuskan pada pemantauan kondisi kesehatan secara umum, termasuk deteksi dini terhadap potensi penyakit serius, seperti penyakit paru.

Sementara itu, pada lansia, pemeriksaan kesehatan juga mencakup identifikasi masalah pada tulang dan sendi.

Dengan program ini, diharapkan masyarakat dapat lebih proaktif dalam memeriksa kesehatan mereka, termasuk kesehatan paru, guna mencegah penyakit yang lebih serius di masa depan.

Baca juga: Pakar Kesehatan: Manajemen Puskesmas Kunci Sukses Cek Kesehatan Gratis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau