Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/10/2021, 12:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat kulit terluka, jaringan fibrosa yang disebut jaringan parut terbentuk di atas luka untuk memperbaiki dan melindungi luka.

Dalam beberapa kasus, jaringan parut ekstra tumbuh, membentuk pertumbuhan halus dan keras yang disebut keloid.

Keloid bisa jauh lebih besar dari luka aslinya.

Baca juga: 6 Cara Menghilangkan Keloid yang Dapat Dipertimbangkan

Keloid paling sering ditemukan di dada, bahu, daun telinga, dan pipi. Namun, keloid dapat menyerang bagian tubuh mana pun.

Meskipun keloid tidak berbahaya bagi kesehatan, keloid dapat menimbulkan masalah perihal kecantikan.

Penyebab

Sebagian besar jenis cedera kulit dapat menyebabkan keloid. Di antaranya:

  • Bekas jerawat
  • Luka bakar
  • Bekas luka cacar air
  • Tindik kuping
  • Goresan
  • Sayatan bedah
  • Bekas suntikan vaksinasi

Melansir Healthline, keloid juga memiliki kecenderungan komponen genetik, yang berarti seseorang dengan orang tua yang memiliki keloid berisiko terkena kondisi serupa.

Gejala

Keloid berasal dari pertumbuhan berlebih dari jaringan parut.

Bekas luka keloid cenderung lebih besar dari luka aslinya sendiri. Gejala keloid dapat meliputi:

  • Area luar yang berwarna daging, merah muda, atau merah
  • Area kulit yang kental atau bergerigi yang biasanya terangkat
  • Area yang terus tumbuh lebih besar dengan jaringan parut dari waktu ke waktu
  • Bagian kulit menjadi gatal
  • Meskipun bekas luka keloid bisa jadi terasa gatal, keloid umumnya tidak berbahaya bagi kesehatan.

Baca juga: Jaringan Parut

Orang yang memiliki keloid berpotensi mengalami ketidaknyamanan, nyeri, atau kemungkinan iritasi dari pakaian dan bentuk gesekan lainnya.

Diagnosis

Dokter kulit biasanya dapat mendiagnosis keloid dengan melihatnya.

Jika keloid terlihat seperti pertumbuhan kulit yang mengkhawatirkan, dokter kulit dapat melakukan biopsi kulit.

Metode ini menghilangkan bagian kecil kulit untuk diperiksa melalui mikroskop.

Perawatan

Perawatan untuk mengatasi keloid dapat dilakukan dengan:

  • Suntikan kortikosteroid, obat dalam suntikan ini membantu mengecilkan bekas luka
  • Membekukan bekas luka, disebut cryotherapy, ini dapat digunakan untuk mengurangi kekerasan dan ukuran keloid
  • Mengenakan lembaran silikon atau gel di atas bekas luka
  • Terapi laser
  • Operasi pengangkatan
  • Perawatan tekanan

Adapun cara perawatan lewat produk rumahan yang bisa dilakukan seperti:

  • Terpal silikon atau gel
  • Krim atau losion kulit yang mengandung lanolin atau petrolatum

Baca juga: 9 Tanda-tanda Infeksi pada Luka di Kulit

Pencegahan

Perawatan untuk keloid bisa jadi sulit dan tidak selalu efektif.

Oleh karena itu, penting untuk mencegah cedera kulit yang dapat menyebabkan keloid.

Menggunakan bantalan tekanan atau bantalan gel silikon setelah cedera juga dapat membantu mencegah keloid.

Paparan sinar matahari atau penyamakan kulit dapat menghitamkan jaringan parut, membuatnya sedikit lebih gelap dari kulit di sekitarnya.

Kondisi ini bisa membuat keloid lebih menonjol.

Jaga agar bekas luka tetap tertutup saat berada di bawah sinar matahari untuk mencegah perubahan warna. 

Gunakan sunscreen untuk menjaga kulit dari paparan sinar matahari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau