KOMPAS.com - Sistem peredaran darah memiliki peranan yang sangat penting bagi tubuh manusia.
Sistem peredaran darah bertugas untuk mengedarkan nutrisi dan oksigen ke seluruh tubuh, serta berperan dalam proses metabolisme.
Oleh karena itu, kesehatan dan kelancaran aliran darah harus selalu dijaga agar tidak menyebabkan gangguan pada organ tubuh.
Salah satu penyakit yang muncul karena gangguan peredaran darah adalah avascular necrosis, yaitu kematian jaringan tulang karena kekurangan suplai darah.
Baca juga: 6 Posisi Duduk yang Benar untuk Menjaga Kesehatan Tulang
Avascular necrosis atau yang juga disebut osteonecrosis dapat menyebabkan kerusakan kecil pada tulang yang akhirnya menyebabkan pengeroposan tulang.
Avascular necrosis dapat menyebabkan nyeri sendi, terutama pada pinggul. Jika tidak diobati avascular necrosis dapat menyebabkan tulang kolaps (berpindah dari posisi seharusnya).
Kondisi inilah yang akan menimbulkan nyeri ketika menggerakkan sendi yang terkena, bahkan pada kasus yang parah sendi tetap nyeri meski tidak digerakkan.
Penyakit ini dapat menyerang siapa pun, tetapi paling sering terjadi pada orang berusia antara 30 sampai 50 tahun.
Melansir Healthline, di tahap awal avascular necrosis biasanya tidak memiliki gejala. Namun, jika semakin parah akan menimbulkan rasa sakit.
Penyakit ini dapat terjadi pada tulang mana saja, tetapi paling sering terjadi pada bagian pinggul dan lutut.
Berikut beberapa gejala yang muncul saat avascular necrosis menyebabkan kematian pada sel-sel darah:
Avascular necrosis yang berkembang di tulang rahang ditandai dengan tulang rahang yang menonjol disertai nyeri atau keluarnya nanah, atau keduanya.
Baca juga: 4 Cara Menjaga Kesehatan dan Kekuatan Tulang
Rasa nyeri dapat semakin parah karena retakan kecil pada tulang, yang disebut mikrofraktur.
Mikrofraktur dapat menyebabkan kerusakan tulang dan sendi yang memicu radang sendi.
Gejala avascular necrosis umumnya berkembang dari beberapa bulan hingga lebih dari satu tahun, dan dapat menyerang kedua sisi tubuh, misalnya pada kedua lutut.
Mengutip Mayo Clinic, avascular necrosis terjadi ketika aliran atau pasokan darah ke tulang terganggu atau berkurang.
Berikut beberapa kondisi yang dapat menyebabkan berkurangnya pasokan darah ke tulang, di antaranya:
Dilansir dari WebMD, terdapat beberapa kondisi yang meningkatkan risiko terkena avascular necrosis, di antaranya:
Baca juga: Benarkan Minum Susu Bantu Menjaga Kesehatan Tulang?
Penyebab avascular necrosis tidak dapat selalu dipastikan.
Itu karena penyakit ini dapat terjadi pada individu yang sehat dan tidak memiliki kondisi atau faktor risiko di atas.
Dirangkum dari Mayo Clinic dan Hopkins Medicine, diagnosis avascular necrosis diawali dengan melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Dokter akan menekan daerah sendi yang terkena dan mengetahui adanya bagian yang terasa lunak.
Dokter juga akan menggerakkan persendian ke berbagai posisi untuk mengetahui kemampuan rentang gerak sendi.
Untuk memastikan diagnosis dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan penunjang, seperti:
Baca juga: 8 Macam Kelainan pada Tulang Manusia yang Perlu Diwaspadai
Pengobatan avascular necrosis bertujuan untuk memperbaiki sendi, menghentikan kerusakan tulang, dan meredakan rasa sakit sehingga penderita dapat menggunakan sendi.
Pengobatan avascular necrosis juga disesuaikan dengan usia penderita, penyebab penyakit, bagian tulang yang rusak, dan tingkat kerusakan tulang.
Dikutip dari WebMD, avascular necrosis dapat diobati dengan dua metode, yakni menggunakan obat-obatan dan melakukan prosedur pembedahan atau operasi.
Berikut beberapa obat yang digunakan untuk mengobati avascular necrosis pada tahap awal:
Selama pengobatan, penderita disarankan untuk tidak melakukan kegiatan yang dapat membebani tulang yang bermasalah.
Penderita juga dapat melakukan fisioterapi untuk meningkatkan jangkauan gerak dan fungsi sendi yang bermasalah, serta mengurangi kekakuan pada sendi.
Baca juga: 9 Makanan yang Baik untuk Kesehatan Tulang
Pada kasus avascular necrosis yang cukup parah, dokter mungkin akan merekomendasikan pembedahan, seperti:
Mengutip Mayo Clinic, jika avascular necrosis tidak diobati dapat menyebabkan kerusakan pada tulang, bahkan menyebabkan tulang runtuh.
Avascular necrosis juga menyebabkan bentuk tulang menjadi tidak normal yang dapat menyebabkan arthritis atau radang sendi kronis.
Terkadang penyebab avascular necrosis tidak dapat dipastikan sehingga cukup sulit untuk menghindari kondisi ini.
Namun, dirangkum dari WebMD dan Healthline, terdapat tindakan yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terkena avascular necrosis, di antaranya:
Baca juga: 10 Manfaat Biji Selasih, Baik untuk Tulang hingga Cegah Sakit Jantung
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.