Dokter Spesialis Orthopaedi Mayapada Hospital Jakarta Selatan www.mayapadahospital.com
KOMPAS.com - Bahu manusia merupakan sendi bola (kepala humerus) dan soket (rongga) yang terdiri dari tiga tulang, yaitu lengan atas, tulang belikat, dan tulang selangka.
Ketiga tulang ini disatukan oleh jaringan ikat yang mengelilingi sendi bahu, jaringan ini disebut disebut kapsul bahu.
Untuk membantu memudahkan manusia menggerakkan bahu, terdapat cairan sinovial melumasi kapsul bahu dan sendi.
Baca juga: Bahu Sering Nyeri dan Kaku, Bisa Jadi Tanda Frozen Shoulder
Jika kapsul bahu menebal dan menjadi lebih kaku dan kencang, disertai cairan sinovial yang sedikit di area sendi maka kondisi ini akan menyebabkan rasa sakit pada bahu.
Kondisi ini disebut frozen shoulder, yaitu suatu kondisi yang ditandai dengan kekakuan dan nyeri pada sendi bahu.
Frozen shoulder menyebabkan sendi menjadi macet karena kekurangan cairan sinovial dan sulit untuk digerakkan.
Melansir Mayo Clinic, gejala utama frozen shoulder adalah rasa sakit dan kekakuan yang menyebabkan bahu sulit atau tidak dapat digerakkan.
Gejala frozen shoulder biasanya berkembang secara perlahan dalam tiga tahap, yang mana setiap tahap dapat berlangsung beberapa bulan.
Berikut tiga tahap gejala frozen shoulder:
Baca juga: Nyeri Bahu
Pada sebagian penderita, frozen shoulder menyebabkan bahu terasa lebih sakit di malam hari, bahkan menyebabkan penderita sulit tidur.
Dirangkum dari Cleveland Clinic dan OrthoInfo, penyebab frozen shoulder masih belum diketahui secara pasti.
Frozen shoulder diduga terjadi ketika kapsul bahu, jaringan yang mengelilingi sendi bahu, menebal dan mengencang atau meradang.
Kondisi ini menimbulkan rasa sakit sehingga bahu sulit untuk digerakkan. Maka dari itu, disebut frozen shoulder sebab bahu “membeku” pada posisinya.
Merangkum Mayo Clinic dan OrthoInfo, terdapat beberapa faktor yang meningkatkan risiko mengalami frozen shoulder, di antaranya:
Baca juga: 14 Penyebab Nyeri Bahu dan Cara Mengobatinya
Melansir Hopkins Medicine, langkah pertama untuk mendiagnosis frozen shoulder adalah dengan melihat riwayat medis dan pemeriksaan fisik penderita.
Pemeriksaan fisik dilakukan untuk mengetahui seberapa parah nyeri akibat frozen shoulder dan jangkauan gerak bahu yang terkena.
Pada sebagian kasus, dokter akan menyuntikkan anestesi atau obat mati rasa untuk menentukan rentang gerak pasif dan aktif penderita.
Dokter mungkin akan melakukan tes pencitraan, seperti rontgen, ultrasound, atau MRI untuk memastikan kondisi lain, misalnya radang sendi, yang juga menyebabkan nyeri bahu.
Dirangkum dari WebMD dan Cleveland Clinic, terdapat beberapa metode penanganan yang dapat dilakukan untuk meredakan gejala frozen shoulder, di antaranya:
Baca juga: Peradangan Sendi: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati
Proses pemulihan frozen shoulder dapat berlangsung selama 1,5 tahun hingga 3 tahun untuk benar-benar pulih.
Dikutip dari Cleveland Clinic, menjalani fisioterapi setelah mengalami cedera pada bahu yang menyebabkan bahu terasa sakit dapat membantu mengurangi risiko terkena frozen shoulder.
Selain itu, fisioterapi juga disarankan untuk segera dilakukan oleh penderita yang mengalami stroke untuk mencegah kekakuan pada sendi bahu dan sendi lain yang mungkin terdampak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.