Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Gastroenterologi Hepatologi Mayapada Hospital Jakarta Selatan www.mayapadahospital.com
KOMPAS.com - Hepatitis B merupakan infeksi hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B dan menjadi salah satu jenis hepatitis akut yang dapat pulih tanpa pengobatan khusus.
Meskipun begitu, terdapat kemungkinan hepatitis B berkembang menjadi kronis dan dapat menyebabkan sirosis atau kanker hati.
Baca juga: Perbedaan Hepatitis A, B, dan C yang Perlu Diketahui
Hepatitis B merupakan kondisi yang dapat menular melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh lainnya yang terinfeksi.
Menurut Healthline, kemungkinan cara penularan lainnya yang dapat menyebabkan hepatitis B seperti:
Berkaitan dengan penyebabnya, mengutip Medical News Today, terdapat faktor-faktor tertentu berisiko tinggi terhadap infeksi virus hepatitis B, termasuk:
Berdasarkan Medical News Today, gejala hepatitis B akut mungkin tidak terlihat selama berbulan-bulan. Namun, gejala umumnya termasuk:
Baca juga: 9 Penyebab Hepatitis B yang Perlu Diwaspadai
Segera hubungi dokter Anda jika mengetahui telah terpapar virus atau mengalami gejala di atas untuk mencegah terjadinya infeksi.
Melansir Healthline, terdapat jenis-jenis pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis kondisi hepatitis B Anda, yaitu:
Pada dasarnya, tidak ada pengobatan khusus untuk mengatasi infeksi hepatitis B akut.
Baca juga: Obat Hepatitis A, B, dan C untuk Menyembuhkan Penyakit
Namun, berdasarkan Healthline, perawatan yang diberikan akan bergantung dengan tingkat keparahannya, seperti:
Dilansir dari Medical News Today, hepatitis B yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang mengancam keselamatan, termasuk:
Berdasarkan Healthline, berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengurangi risiko tertular virus hepatitis B, antara lain:
Baca juga: 6 Gejala Hepatitis B yang Perlu Diwaspadai
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.