KOMPAS.com - Panu adalah infeksi jamur yang umum pada kulit.
Jamur mengganggu pigmentasi normal kulit, menghasilkan bercak-bercak kecil yang berubah warna.
Bercak ini mungkin berwarna lebih terang atau lebih gelap daripada kulit di sekitarnya dan paling sering mempengaruhi batang tubuh serta bahu.
Baca juga: Panu: Penyebab, Gejala, Cara Mencegah, dan Mengatasinya
Jamur penyebab panu dapat ditemukan pada kulit yang sehat.
Jamur hanya mulai menyebabkan masalah ketika tumbuh terlalu banyak.
Sejumlah faktor dapat memicu pertumbuhan ini, termasuk:
Gejala umum dari panu meliputi:
Dokter dapat mendiagnosis panu dengan melihatnya.
Jika ada keraguan, dokter dapat mengambil kerokan kulit dari daerah yang terinfeksi dan melakukan pemeriksaan mikroskopik.
Baca juga: 4 Cara Menghilangkan Panu dengan Obat dan Secara Alami
Segera temui dokter jika:
Untuk kasus panu ringan, bisa cukup dengan mengoleskan losion antijamur, krim, salep atau sampo yang dijual bebas.
Sebagian besar infeksi jamur merespon dengan baik terhadap agen topikal di bawah ini:
Saat menggunakan krim, salep atau lotion, cuci dan keringkan area yang terkena.
Jika panu tidak merespons pengobatan di atas, obat-obatan di bawah ini dapat digunakan:
Baca juga: Kudis
Setelah perawatan berhasil, warna kulit mungkin tetap tidak merata selama beberapa minggu, atau bahkan berbulan-bulan.
Infeksi juga dapat kembali dalam cuaca panas dan lembap.
Dalam kasus yang persisten, seseorang bisa jadi perlu minum obat sekali atau dua kali sebulan untuk mencegah infeksi berulang.
Tidak ada komplikasi permanen dari panu.
Komplikasi utama panu adalah perubahan warna kulit yang berlangsung selama berminggu-minggu setelah perawatan karena melanosit memerlukan waktu untuk pulih dan membuat pigmen kulit dengan benar.
Sulit untuk mencegah terulangnya panu.
Jika telah didiagnosis dengan panu dan berhasil mengobati, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah infeksi di masa mendatang, di antaranya:
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.