Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/11/2021, 17:00 WIB
Xena Olivia,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Fakta Seputar Bipolar
Divalidasi oleh:
Fakta Seputar Bipolar

Bipolar adalah gangguan mental yang ditandai dengan perubahan emosi drastis, dari rasa gembira yang berlebihan menjadi sangat terpuruk atau depresi. Kenali beberapa fakta seputar bipolar lewat kumpulan artikel berikut ini.

KOMPAS.com - Gangguan bipolar adalah kondisi kesehatan mental yang memengaruhi perubahan suasana hati secara ekstrem dari satu perasaan ke yang lainnya.

Gangguan ini juga dulu dikenal sebagai manik-depresif.

Saat menderita depresi, seseorang akan merasa sedih, putus asa, dan kehilangan minat pada hal-hal yang biasanya disukai.

Baca juga: Gejalanya Mirip, Ini Beda Gangguan Kepribadian Ambang dan Bipolar

Sementara itu, saat berubah menjadi mania atau hipomania (tidak terlalu seekstrem mania), seseorang akan merasa euforia, penuh energi, atau sangat mudah tersinggung.

Perubahan suasana hati ini dapat memengaruhi tidur, energi, aktivitas, penialian, perilaku, dan kemampuan berpikir jernih.

Gejala

Orang dengan gangguan bipolar memiliki episode:

  • depresi: merasa sangat di titik rendah dan lesu
  • mania: merasa sangat tinggi dan terlalu aktif.

Gejala gangguan bipolar bergantung pada suasana hati yang dialami.

Tidak seperti perubahan hati pada umumnya, setiap episode gangguan bipolar yang ekstrem dapat berlangsung selama beberapa minggu atau bahkan lebih.

Depresi

Saat mengalami episode depresi, orang dengan bipolar mungkin akan mengalami:

  • kesedihan yang mendalam
  • keputusasaan
  • kehilangan energi
  • kurangnya minat pada aktivitas yang pernah dinikmati
  • kekurangan atau kelebihan tidur
  • pikiran bunuh diri
  • merasa nilai diri rendah
  • perubahan nafsu makan dan berat badan
  • iritabilitas.

Baca juga: Gejala Bipolar pada Wanita yang Harus Diwaspadai

Mania

Saat mengalami mania, penderita bipolar mungkin melakukan:

  • belanja besar-besaran
  • seks tanpa kondom
  • menggunakan obat-obatan
  • kesulitan berkonsentrasi
  • impulsif
  • pikiran yang menggebu-gebu, meloncat-loncat dari satu pikiran ke yang lain
  • berbicara dengan cepat hingga orang lain kesulitan memahami
  • delusi dan halusinasi (dalam kasus parah).

Hipomania umum dikaitkan dengan gangguan bipolar. Kondisi ini mirip, tetapi tidak separah itu.

Hipomania tidak menyebabkan masalah di tempat kerja, sekolah, atau interaksi sosial.

Namun, orang dengan hipomania masih memperhatikan perubahan suasana hati mereka.

Jenis

Gangguan bipolar diklasifikasikan ke dalam kategori berikut.

Kondisi ini merupakan penyakit manik-depresif yang klasik, ditandai dengan setidaknya episode manik atau campuran.

Baca juga: Mungkinkah Anak-anak Alami Gangguan Bipolar?

Biasanya (tidak selalu), ganguan bipolar I juga melibatkan setidaknya satu episode depresi.

  • Gangguan Bipolar II (hipomania dan depresi)

Pada gangguan bipolar II, seseorang tidak mengalami episode manik sepenuhnya.

Sebaliknya, bipolar tipe ini melibatkan episode hipomania dan depresi berat.

  • Siklotimia (hipomania dan depresi ringan)

Siklotimia adalah bentuk gangguan bipolar yang sifatnya lebih ringan, terdiri dari perubahan hati yang bersifat siklus.

Gejala pada siklotimia tidak separah mania atau depresi berat.

Penyebab

Belum diketahui pasti penyebab bipolar. Namun, beberapa hal di bawah ini diyakini dapat memicu episode:

  • stres ekstrem
  • masalah yang luar biasa
  • peristiwa yang mengubah hidup
  • faktor genetik dan kimia.

Diagnosis

Untuk menentukan jika seseorang memiliki gangguan bipolar, evaluasi dapat meliputi:

Baca juga: Punya Gejala Hampir Sama, Berikut Beda Bipolar dan ADHD

  • Pemeriksaan fisik. Dokter akan melakukan pemeriksaaan fisik dan tes laboratorium untuk mengidentifikasi masalah medis yang dapat menyebakan gejala.
  • Penilaian psikiatri. Dokter akan merujuk ke psikiater untuk mengevaluasi pikiran, perasaan, dan pola perilaku. Selain itu, juga meminta untuk mengisi penilaian diri psikologis atau kuesioner tertentu.
  • Grafik suasana hati. Dokter mungkin akan meminta untuk menyimpan catatan tentang suasana hati, pola tidur, atau faktor lain yang dapat membantu diagnosis dan menentukan perawatan yang tepat.
  • Kriteria gangguan bipolar. Dokter akan merujuk pada kriteria gangguan bipolar yang tercantum pada Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5) sebagai tolak ukur diagnosis.

Perawatan

Fase tinggi dan rendah dari gangguan bipolar umumnya sangat ekstrem hingga mengganggu kehidupan sehari-hari.

Namun, ada beberapa pilihan untuk mengobat gangguan bipolar yang dapat membuat perbedaan.

Pengobatan bertujuan untuk mengontrol efek dari suatu episode dan membantu penderita menjalani kehidupan senormal mungkin.

Pilihan perawatan dapat meliputi:

  • obat untuk mencegah episode mania dan depresi. Dikenal sebagai penstabil suasana hati dan dapat diminum setiap hari dalam jangka panjang
  • obat-obatan untuk menangani gejala utama depresi dan mania ketika terjadi
  • belajar mengetahui pemicu dari episode depresi atau mania
  • penanganan psikologis seperti terapi bicara untuk mengetahui cara menangani depresi yang terjadi dan mendapat bantuan untuk menjalin hubungan dengan orang lain lebih baik
  • menjaga pola hidup baik dan teratur seperti berolahraga rutin, mengerjakan suatu kegiatan dengan target tertentu, tidur teratur, dan menjaga pola makan

Menggunakan kombinasi metode pengobatan yang berbeda adalah cara terbaik mengendalikan gangguan bipolar.

Baca juga: Bipolar: Gejala, Jenis, Penyebab, Cara Diagnosis, dan Cara Perawatan 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com