Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/11/2021, 21:00 WIB
Jessica Rosa Nathania,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pada umumnya, penis bengkok merupakan kondisi yang cukup umum dan tidak perlu dikhawatirkan.

Beberapa pria memiliki penis yang melengkung ke samping, ke atas atau ke bawah saat ereksi.

Namun, kondisi ini dapat menjadi mengkhawatirkan apabila kelengkungan pada penis Anda mengganggu hubungan seksual dan terasa sakit saat ereksi.

Baca juga: Penis Bengkok, Normal atau Tidak?

Penyebab

Saat Anda terangsang secara seksual, darah mengalir ke ruang di dalam penis yang berbentuk seperti spons, mengembang dan membuat penis menjadi kaku.

Penis yang bengkok umumnya terjadi ketika ruang-ruang tersebut tidak mengembang secara merata akibat perbedaan normal dalam anatomi penis.

Menurut Mayo Clinic, kemungkinan penyebab penis bengkok meliputi:

  • Ereksi melengkung yang disebabkan oleh salah satu dari sejumlah kondisi yang mendasarinya seperti Penyakit Peyronie
  • Cedera pada penis
  • Gangguan autoimun
  • Kelainan jaringan fibrosa atau kolagen yang diwariskan.

Gejala

Berdasarkan Healthgrades, gejala penis bengkok dapat tergantung dengan kondisi yang mendasarinya sebagai berikut:

Gejala Penyakit Peyronie

  • Benjolan yang teraba pada penis
  • Hubungan seksual yang sulit
  • Nyeri saat berhubungan seksual
  • Ereksi yang menyakitkan
  • Mengurangi fleksibilitas penis.

Baca juga: 8 Bentuk Penis, Manakah yang Tak Normal?

Gejala patah penis dan kondisi serius lainnya

Dalam beberapa kasus, penis bengkok dapat terjadi dengan gejala lain yang mungkin mengindikasikan kondisi serius yang harus segera dievaluasi dalam keadaan darurat.

  • Darah di lubang kemih atau uretra penis
  • Sakit parah
  • Suara retak tiba-tiba saat ereksi
  • Memar tiba-tiba pada penis.

Diagnosis

Mengutip Mayo Clinic, penis yang bengkok umumnya tidak memerlukan perawatan.

Namun, jika Anda memiliki penis bengkok parah yang menyebabkan rasa sakit atau mengganggu hubungan seks, segera temui dokter yang berspesialisasi dalam masalah seksual dan kemih.

  • Kapan pertama kali menyadari penis Anda bengkok?
  • Apakah penis Anda bengkok sepanjang waktu atau hanya saat ereksi?
  • Apakah Anda memiliki gejala lain?
  • Apakah Anda pernah melukai penis Anda?
  • Apakah Anda memiliki rasa sakit di penis Anda?

Perawatan

Pada dasarnya, perawatan penis bengkok dilakukan dengan mengobati kondisi medis atau faktor yang mendasarinya.

Baca juga: Penis Gatal

Banyak pria tidak memerlukan pengobatan karena tidak merasakan sakit atau kondisi tersebut tidak mempengaruhi fungsi seksual.

Namun, melansir NHS, terdapat pilihan perawatan penis bengkok terutama yang disebabkan oleh penyakit Peyronie, yaitu:

Perawatan non-bedah

  • Penggunaan perangkat vakum atau traksi
  • Resep obat-obatan tertentu yang dapat membantu meluruskan penis. 

Perawatan bedah

  • Menghilangkan atau memotong plak yang menempel untuk meluruskan penis
  • Menghapus area penis di seberang plak untuk meluruskan penis
  • Menanamkan alat untuk meluruskan penis.

Komplikasi

Pengobatan yang terlambat pada kondisi penis bengkok dapat mengakibatkan komplikasi serius dan kerusakan permanen.

Menurut Healthgrades, komplikasi penis bengkok dapat terdiri dari:

  • Rasa sakit atau ketidaknyamanan kronis
  • Disfungsi ereksi
  • Deformitas permanen
  • Harga diri atau kepercayaan diri berkurang.

Baca juga: Cemas dengan Ukuran Penis? Bisa Jadi Mengidap Sindrom Penis Kecil

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com