Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/01/2022, 16:00 WIB
Xena Olivia,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Murmur jantung adalah suara "tambahan" yang terdengar selama jantung berdetak. Suara itu terdengar saat darah tidak mengalir dengan lancar, seperti melalui katup yang rusak.

Saat berdetak, jantung mengeluarkan suara. Suara ini terjadi saat katup jantung membuka dan menutup untuk memungkinkan darah mengalir melalui jantung.

Murmur jantung bisa jadi tidak berbahaya ataupun abnormal (disebabkan oleh masalah jantung).

Baca juga: Kenali Detak Jantung Janin Normal dan Kapan Mulai Terdeteksi

  • murmur sistolik: terjadi selama kontraksi otot jantung yang dibagi menjadi murmur ejeksi (akibat aliran darah melalui pembuluh yang menyempit atau katup tidak teratur) dan murmur regurgitasi (aliran darah mundur ke salah satu bilik jantung)
  • murmur diastolik: terjadi saat jantung berelaksasi di antara detakan, berasal dari penyempitan (stenosis) katup mitral atau trikuspid, atau regurgitasi katup aorta dan pulmonal.
  • murmur terus menerus: terjadi sepanjang siklus jantung.

Gejala

Murmur jantung seringkali bersifat asimtomatik (tidak memiliki gejala). Umumnya, mereka tidak berbahaya dan hanya dapat terdeteksi selama pemeriksaan medis rutin.

Murmur jantung abnormal dapat dikaitkan dengan berbagai jenis penyakit jantung, terutama yang memengaruhi katup jantung.

Kehadiran penyakit jantung dapat ditandai dengan:

  • nyeri di dada
  • takikardia (detak jantung yang dipercepat)
  • palpitasi jantung
  • sesak napas
  • kelelahan
  • sianosis (semburat biru pada kulit yang disebabkan oleh kekurangan oksigen).

Penyebab

Penyebab murmur jantung diklasifikasikan berdasarkan sifatnya.

Baca juga: Cara Menghitung Detak Jantung dan Hal yang Mempengaruhinya

Murmur jantung tidak berbahaya

Seseorang dengan murmur jantung yang tidak berbahaya memiliki jantung yang normal. Jenis ini biasanya terjadi pada bayi yang baru lahir atau anak-anak.

Murmur ini dapat terjadi saat darah mengalir lebih cepat dari biasanya melalui jantung.

Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan darah mengalir lebih cepat, yaitu:

  • aktivitas fisik atau olahraga
  • kehamilan
  • demam
  • tidak memiliki cukup sel darah merah yang sehat untuk membawa oksigen yang cukup ke jaringan tubuh (anemia)
  • terlalu banyak hormon tiroid dalam tubuh (hipertiroidisme)
  • fase pertumbuhan yang cepat, seperti masa remaja.

Murmur jantung tidak berbahaya ini dapat hilang seiring berjalannya waktu atau mungkin juga berlangsung seumur hidup tanpa menyebabkan masalah kesehatan lebih lanjut.

Murmur jantung abnormal

Pada orang dewasa, murmur abnormal paling sering disebabkan oleh masalah katup jantung yang didapat.

Pada anak-anak, murmur abnormal biasanya disebabkan oleh masalah struktural jantung (cacat jantung bawaan).

Cacat bawaan umum yang menyebabkan murmur jantung, meliputi:

Baca juga: Detak Jantung Normal Per Menit sesuai Usia

  • lubang di jantung yang dikenal sebagai cacat septum, lubang di jantung mungkin serius atau tidak tergantung pada ukuran lubang dan lokasinya
  • shunt jantung, terjadi saat terdapat aliran darah abnormal antara bilik jantung atau pembuluh darah yang menyebabkan timbulnya murmur
  • masalah katup jantung bawaan, seperti katup yang tidak memungkinkan untuk dilalui darah karena menyempit (stenosis) atau karena tidak dapat menutup dengan benar dan bocor (regurgitasi).

Pada anak-anak yang lebih besar dan orang dewasa, penyebab murmur jantung abnormal termasuk infeksi dan dapat merusak struktur jantung, seperti di bawah ini.

  • Kalsifikasi katup: pengerasan atau penebalan katup, seperti pada stenosis mitral atau stenosis katup aorta dapat terjadi seiring bertambahnya usia. Katup dapat menjadi menyempit (stenotik), mempersulit darah mengalir melalui jantung dan mengakibatkan murmur
  • Endokarditis: infeksi lapisan dalam jantung dan katup biasanya terjadi saat bakteri atau kuman lain dari bagian lain tubuh, seperti mulut, menyebar melalui aliran darah dan tersangkut di jantung.
    Jika tidak diobati, endokarditis dapat merusak atau menghancurkan katup jantung, Kondisi ini biasanya terjadi pada orang yang sudah memiliki masalah katup jantung.
  • Demam rematik: demam rematik adalah kondisi serius yang dapat terjadi saat seesorang tidak menerima pengobatan cepat atau lengkap untuk infeksi radang tenggorokan.

Kondisi ini bersifat permanen, memengaruhi katup jantung dan mengganggu aliran darah normal melalui jantung.

Diagnosis

Diagnosis untuk penyebab dari murmur jantung dapat melibatkan sejumlah tes, termasuk:

Baca juga: Detak Jantung Normal Manusia dan Cara Menghitungnya

  • riwayat kesehatan
  • pemeriksaan fisik
  • rontgen dada
  • tes elektrokardiogram (EKG)
  • tes darah
  • tes ekokardiogram (sejenis pemindaian ultrasound jantung).

Perawatan

Murmur jantung yang tidak berbahaya biasanya tidak memerlukan pengobatan kecuali terdapat penyebab yang jelas, seperti anemia.

Dalam kasus seperti itu, penting untuk mengobati kondisi yang mendasari agar murmur dapat hilang.

Dalam beberapa kasus lain, murmur jantung tak berbahaya dapat hilang dengan sendirinya.

Selain itu, penanganan untuk murmur jantung abnormal bergantung pada penyebabnya.

Beberapa opsi dapat termasuk:

  • obat-obatan untuk membantu meringankan gejala
  • prosedur atau pembedahan untuk memperbaiki atau mengganti katup yang rusak
  • prosedur atau operasi untuk memperbaiki lubang di jantung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com