Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Konsultan Sport Medicine. Mayapada Hospital Jakarta Selatan. www.mayapadahospital.com
KOMPAS.com - Tendon achilles merupakan jaringan serat berwarna putih yang menghubungkan tulang tumit dengan otot betis.
Tendon achilles menjadi tendon terbesar dalam tubuh manusia yang berada di bagian belakang pergelangan kaki dan di atas tumit.
Kelenturan dan kekuatan tendon ini membantu manusia untuk menggerakkan kaki, berjalan, berlari, dan melompat.
Memiliki peranan penting bagi manusia dalam menjalankan aktivitasnya, menyebabkan tendon achilles menanggung banyak tekanan.
Baca juga: Bagaimana Diabetes Bisa Menyebabkan Kerusakan Tendon?
Tekanan atau peregangan tendon achilles yang berlebihan dapat menyebabkan tendon mengalami cedera.
Cedera tendon achilles merupakan kondisi di mana tendon achilles terlalu tegang atau stres yang menyebabkan tendon meradang, membengkak, dan iritasi.
Kondisi ini dapat terjadi pada siapa saja yang memberikan banyak tekanan pada kaki, misalnya pelari, pemain basket, dan olahragawan lainnya.
Cedera tendon achilles menimbulkan rasa sakit dan kekakuan pada kaki yang menyebabkan penderita sulit menggerakkan kaki dan berjalan.
Maka dari itu, penting untuk segera mendapat penanganan yang tepat agar tidak terjadi nyeri kronis yang menyebabkan penderita tidak dapat berjalan.
Melansir Cleveland Clinic, gejala umum dari cedera tendon achilles, meliputi:
Penggunaan tendon achilles yang berlebihan dapat menyebabkan tendon mengalami robekan. Berikut gejala tendon achilles yang robek (akut):
Baca juga: 11 Fungsi Otot pada Manusia
Mengutip Cedars-Sinai, cedera tendon achilles disebabkan oleh penggunaan tendon secara berlebihan yang menyebabkan tendon meregang melebihi kemampuannya.
Misalnya pada pemain basket, tendon meregang dan mendapat tekanan sedikit demi sedikit dalam jangka waktu lama dengan lari loncat dalam intensitas tinggi. Hal ini menyebabkan peradangan kronis.
Peradangan kronis ini kemudian terjadi endapan kapur.
Dalam hal ini, cedera tendon juga disebabkan karena terjadi kerusakan pada pertemuan tendon dengan tulang tumit, misalnya karena terbentuknya taji tumit.
Taji tumit merupakan sebuah tonjolan tulang pada tulang tumit kaki yang disebabkan oleh penumpukan kalsium atau pengapuran pada tulang tumit.
Kondisi ini disebut dengan cedera tendon achilles kronis.
Selain itu, cedera tendon achilles mungkin juga terjadi karena peregangan ekstrem.
Dalam kejutan yang tiba-tiba, cedera ini dapat menimbulkan robekan atau putus pada serat tendon yang menyebabkan kerusakan sebagian atau total pada tendon achilles.
Cedera yang tiba-tiba ini disebut dengan cedera tendon achilles akut.
Kondisi ini dapat dipicu oleh olahraga yang mengharuskan olahragawan mendadak berlari, berhenti berlari, menambah kecepatan lari, atau mengubah arah, seperti:
Baca juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Nyeri Otot Usai Berolahraga
Merangkum Cleveland Clinic dan Mayo Clinic, berikut beberapa kondisi yang meningkatkan risiko mengalami cedera tendon achilles:
Dilansir dari OrthoInfo, untuk mendiagnosis cedera tendon achilles dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan berikut:
Baca juga: 6 Cara Mudah Atasi Nyeri Otot Setelah Olahraga
Dirangkum dari OrthoInfo dan Mayo Clinic, penanganan untuk cedera tendon achilles disesuaikan dengan usia dan tingkat keparahan cedera.
Terdapat dua metode penanganan untuk mengatasi cedera tendon achilles, yaitu perawatan nonbedah dan perawatan bedah .
Berikut beberapa perawatan nonbedah untuk mengobati cedera tendon achilles:
Baca juga: 8 Obat Nyeri Otot
Perawatan bedah akan dilakukan jika penanganan nonbedah tidak dapat mengobati cedera atau jika terjadi cedera tendon yang parah.
Prosedur bedah yang dapat dilakukan untuk mengobati cedera tendon achilles adalah resesi gastrocnemius.
Resesi gastrocnemius adalah operasi pemanjangan otot betis atau gastrocnemius sebab otot betis yang mengencang menambah tekanan pada tendon achilles.
Prosedur ini berguna bagi penderita yang masih mengalami kesulitan untuk melenturkan kaku meski telah melakukan peregangan secara konsisten.
Resesi gastrocnemius dapat dilakukan dengan atau tanpa debridement, yaitu pengangkatan jaringan yang rusak.
Pada kasus dimana kerusakan tendon kurang dari 50 persen maka operasi dilakukan untuk mengangkat bagian tendon achilles yang rusak.
Selain mengangkat tendon achilles yang rusak, operasi juga dilakukan untuk mengangkat atau menghilangkan taji tumit.
Sedangkan pada kasus dimana kerusakan tendon lebih dari 50 persen operasi diperlukan untuk mengangkat tendon yang tidak sehat.
Kondisi ini menyebabkan bagian tendon yang tersisa tidak cukup kuat untuk berfungsi sendiri sehingga diperlukan pemindahan tendon achilles.
Dokter akan memindahkan tendon achilles yang berada di ibu jari kaki ke tulang tumit untuk menambah kekuatan pada tendon yang rusak.
Meskipun terdengar mengerikan, ibu jari kaki masih dapat bergerak dan rata-rata penderita tidak mengalami perubahan cara berjalan atau berlari.
Baca juga: 7 Penyebab Nyeri Otot yang Bisa Terjadi
Setelah menjalani prosedur perawatan untuk mengatasi cedera tendon maka penderita harus melakukan pemulihan yang disebut rehabilitasi.
Rehabilitasi atau fisioterapi dilakukan untuk memperkuat otot kaki dan tendon achilles dan mengembalikan kondisi penderita seperti sebelum mengalami cedera.
Melansir Cleveland Clinic, terdapat beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko cedera tendon achilles, yaitu:
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.