KOMPAS.com - Sindrom Stevens-Johnson atau Stevens-Johnson Syndrome (SJS) adalah gangguan yang menyebabkan lecet dan luka menyakitkan pada kulit dan selaput lendir.
Selain itu, sindrom ini juga dapat menyebabkan masalah mata yang parah.
Penyebab paling umum dari SJS adalah reaksi alergi obat-obatan.
Baca juga: Alergi Obat
Hampir semua obat dapat menyebabkan SJS, tetapi obat sulfa adalah penyebab yang paling umum.
Sindrom lebih sering terjadi pada anak-anak dan orang dewasa yang lebih muda, tetapi dapat berkembang pada usia berapa pun.
Penyebab sindrom Stevens-Johnson meliputi:
Terkadang sindrom ini tidak diketahui penyebabnya.
Jika kasus SJS disebabkan oleh obat, gejalanya muncul sekitar satu hingga tiga minggu setelah mulai minum obat.
Obat-obatan yang paling mungkin menyebabkan sindrom Stevens-Johnson meliputi:
Baca juga: 8 Penyebab Gatal Tanpa Ruam pada Kulit, Bisa Jadi Gejala Kanker
Gejala sindrom Stevens-Johnson meliputi:
Diagnosis dibuat atas dasar klinis oleh dokter spesialis mata atau dokter kulit.
Biopsi kulit dapat dilakukan oleh dokter kulit pada fase akut penyakit untuk diagnosis yang tepat.
Perawatan untuk mengobati sindrom Stevens-Johnson meliputi:
Baca juga: Penyebab Sindrom Stevens Johnson, Penyakit Langka Pada Kulit
Komplikasi yang paling parah dari SJS adalah kematian.
Melansir Cleveland Clinic, kematian terjadi pada sekitar 10 persen kasus SJS. Komplikasi lain dapat mencakup:
Karena sindrom Stevens-Johnson sering dipicu oleh obat-obatan, tidak ada cara untuk mengetahui dampak obat sebelum diminum.
Baca juga: Mengenal Sindrom William, Penyakit Langka yang Belum Ada Obatnya
Jika obat diidentifikasi dapat memicu kondisi pada tubuh, hindari obat itu atau obat terkait lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.