Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/05/2022, 18:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sindrom Stevens-Johnson atau Stevens-Johnson Syndrome (SJS) adalah gangguan yang menyebabkan lecet dan luka  menyakitkan pada kulit dan selaput lendir.

Selain itu, sindrom ini juga dapat menyebabkan masalah mata yang parah.

Penyebab paling umum dari SJS adalah reaksi alergi obat-obatan.

Baca juga: Alergi Obat

Hampir semua obat dapat menyebabkan SJS, tetapi obat sulfa adalah penyebab yang paling umum. 

Sindrom lebih sering terjadi pada anak-anak dan orang dewasa yang lebih muda, tetapi dapat berkembang pada usia berapa pun.

Penyebab

Penyebab sindrom Stevens-Johnson meliputi:

  • Reaksi alergi terhadap obat 
  • Infeksi, seperti pneumonia mikoplasma, herpes dan hepatitis A
  • Vaksinasi
  • Penyakit graft-versus-host.

Terkadang sindrom ini tidak diketahui penyebabnya.

Jika kasus SJS disebabkan oleh obat, gejalanya muncul sekitar satu hingga tiga minggu setelah mulai minum obat.

Obat-obatan yang paling mungkin menyebabkan sindrom Stevens-Johnson meliputi:

  • Obat sulfa antibakteri
  • Obat anti-epilepsi, seperti fenitoin, karbamazepin, lamotrigin, dan fenobarbital
  • Allopurinol, obat yang digunakan untuk mengobati asam urat dan batu ginjal
  • Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID),  piroksikam, nevirapine, dan diklofenak
  • Antibiotik.

Baca juga: 8 Penyebab Gatal Tanpa Ruam pada Kulit, Bisa Jadi Gejala Kanker

Gejala

Gejala sindrom Stevens-Johnson meliputi:

  • Sakit kulit
  • Demam
  • Pegal-pegal
  • Ruam merah atau bercak merah pada kulit
  • Batuk
  • Lepuh dan luka pada kulit dan selaput lendir mulut, tenggorokan, mata, alat kelamin dan anus
  • Kulit mengelupas
  • Mengiler
  • Mata tertutup rapat (karena lecet dan bengkak)
  • Buang air kecil yang menyakitkan (karena selaput lendir yang melepuh).

Diagnosis

Diagnosis dibuat atas dasar klinis oleh dokter spesialis mata atau dokter kulit.

Biopsi kulit dapat dilakukan oleh dokter kulit pada fase akut penyakit untuk diagnosis yang tepat.

Perawatan

Perawatan untuk mengobati sindrom Stevens-Johnson meliputi:

Baca juga: Penyebab Sindrom Stevens Johnson, Penyakit Langka Pada Kulit

  • Menghentikan obat yang menyebabkan masalah
  • Mengganti elektrolit dengan cairan intravena (IV)
  • Menggunakan pembalut non-perekat pada kulit yang terkena
  • Menggunakan makanan berkalori tinggi, mungkin dengan pemberian makanan melalui selang, untuk meningkatkan penyembuhan
  • Menggunakan antibiotik bila diperlukan untuk mencegah infeksi
  • Pemberian obat pereda nyeri
  • Rawat inap di rumah sakit, bahkan mungkin di unit perawatan intensif atau unit luka bakar
  • Menggunakan tim spesialis dari dermatologi dan oftalmologi (jika mata terkena)
  • Dalam beberapa kasus, imunoglobulin IV, siklosporin, steroid IV, atau cangkok membran ketuban (untuk mata). 

Komplikasi

Komplikasi yang paling parah dari SJS adalah kematian.

Melansir Cleveland Clinic, kematian terjadi pada sekitar 10 persen kasus SJS. Komplikasi lain dapat mencakup:

  • Radang paru-paru
  • Sepsis (infeksi bakteri masif)
  • Syok
  • Kegagalan multi organ.

Pencegahan

Karena sindrom Stevens-Johnson sering dipicu oleh obat-obatan, tidak ada cara untuk mengetahui dampak obat sebelum diminum.

Baca juga: Mengenal Sindrom William, Penyakit Langka yang Belum Ada Obatnya

Jika obat diidentifikasi dapat memicu kondisi pada tubuh, hindari obat itu atau obat terkait lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau