KOMPAS.com - Manfat meditasi untuk meredakan kecemasan dan stres telah lama dibuktikan oleh para ahli.
Ternyata, meditasi juga bisa bermanfaat bagi kesehatan jantung. Riset yang diterbitkan dalam Journal of the American Heart Association telah membuktikan manfaat meditasi untuk kesehatan jantung kita.
Dalam riset tersebut, terungkap bahwa meditasi dapat meningkatkan kesehatan jantung dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
Penelitian tersebut juga membuktikan, meditasi dapat menyehatkan arteri dalam tubuh sehingga aliran darah ke jantung meningkat.
Baca juga: Tips Memilih Masker Kain Nonmedis untuk Cegah Virus Corona
Melansir laman Harvard Medical School, riset 2013 juga membuktikan melakukan meditasi lima menit setiap hari selama 10 hari dapat meningkatkan variabilitas detak jatung.
Variabilitas detak jantung mencerminkan seberapa cepat jantung membuat perubahan kecil dalam interval waktu antara setiap detak jantung. Variabilitas detak jantung yang tinggi pertanda kondisi jantung yang sehat.
Sebaliknya, tingkat variabilitas detak jantung yang rendah dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke sebesar 45 persen.
Menurut American Heart Association, melakukan meditasi sebagai rutinitas memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Jadi, tak ada salahnya kita rutin melakukan aktivitas ini.
Namun, meditasi tidak boleh menjadi cara utama untuk menjaga kesehatan jantung.
Melansir laman Healthline, berikut lima cara yang bisa kita lakukan untuk menjaga kesehatan jantung:
Tubuh membutuhkan lemak untuk menjalankan fungsi sehari-hari. Namun, hindari konsumsi lemak trans karena bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Lemak trans dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kolesterol baik (HDL).
Kesehatan gigi adalah indikasi yang baik untuk meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan, termasuk kesehatan jantung kita.
Banyak riset menunjukan bahwa bakteri dalam mulut juga bisa berpindah ke aliran darah dan menyebabkan peningkatan protein C-reaktif, yang merupakan penanda peradangan dalam pembuluh darah.
Meningkatnya protein C-reaktif ini juga bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.