Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Gejala Gagal Jantung dan Pemeriksaannya

Kompas.com - 22/06/2023, 11:21 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Gagal jantung merupakan kondisi serius yang bisa mengancam nyawa. Penyakit ini ditandai dengan ketidakmampuan jantung memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.

Gejala utama gagal jantung adalah sesak napas yang memberat seiring waktu, terutama setiap beraktivitas atau berbaring telentang.

"Sering kali penderita membutuhkan ganjalan beberapa bantalan kepala saat tiduran agar tidak terasa sesak napas, cepat lelah dan tidak bertenaga saat beraktivitas," kata dr.Leonardo Paskah Suciadi dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, subspesialis gagal jantung dari RS Siloam Kebon Jeruk Jakarta.

Gejala lain yang bisa dialami pasien antara lain bengkak di kedua tungkai, perut begah dan membesar, disertai dengan mual dan penurunan nafsu makan, gampang berdebar, bahkan pingsan.

Baca juga: Kenapa Hipertensi Bisa Menyebabkan Gagal Jantung?

“Keluhan-keluhan ini terkadang kurang jelas ditemukan pada kasus gagal jantung stadium awal atau pada penderita usia lanjut yang sudah kurang aktif bergerak, sehingga check up rutin pada penderita yang berisiko tinggi sangat dianjurkan untuk dilakukan," katanya.

Gejala gagal jantung bisa berkisar dari yang stabil hingga berat, dan berpotensi memengaruhi kualitas hidup seseorang secara signifikan, serta berakhir dengan kematian.

Dijelaskan oleh dokter Paskah, penyebabgagal jantung bisa berasal dari berbagai macam penyakit jantung. Penyakit jantung koroner dan penyakit darah tinggi yang tidak terkontrol merupakan penyebab yang paling sering ditemui.

"Berbagai penyebab lainnya antara lain penyakit jantung katup, kelainan jantung bawaan yang tidak dikoreksi, kelainan otot jantung spesifik, penyakit ginjal kronik, penyakit metabolik, hingga infeksi atau peradangan jantung," paparnya.

Pemeriksaan

Ada beberapa tahap pemeriksaan untuk kondisi gagal jantung. Pemeriksaan tersebut meliputi pemeriksaaan fisik untuk menilai keluhan dan tanda-tanda khas, pemeriksaan rekam jantung (EKG), pemeriksaan ekokardiografi jantung untuk menilai struktur dan fungsi jantung, serta pemeriksaan laboratorium darah.

Baca juga: 3 Bahaya Kolesterol Tinggi, Tak Hanya Faktor Penyebab Penyakit Jantung

Pemeriksaan penunjang penunjang diagnosis seringkali diperlukan untuk menilai berbagai kelainan penyerta yang berkaitan (misal fungsi ginjal, diabetes melitus, anemia, fungsi tiroid, hingga kadar zat besi.

Menurut dokter Paskah kondisi gagal jantung diatasi dengan beberapa terapi, dimulai dari perubahan gaya hidup, misalnya diet rendah garam dan pembatasan asupan cairan, menurunkan berat badan, serta meningkatkan kapasitas latihan olahraga.

Dokter juga akan mengidentifikasi dan mengobati penyebab yang mendasari. Misalnya, jika ada penyakit jantung koroner yang berat maka diperlukan intervensi berupa pemasangan stent atau bahkan operasi bypass.

"Apabila gagal jantung sudah dalam stadium lanjut, maka perlu prosedur khusus, misalnya pemasangan pacu jantung khusus untuk sinkronisasi otot jantung, penjepitan katup mitral yang bocor, implantasi mesin pompa jantung buatan (LVAD) secara prosedur bedah jantung, hingga transplantasi jantung," katanya.

Baca juga: Gejala Serangan Jantung pada Wanita, Awas Lebih Mematikan daripada Pria

Identifikasi dan screening melalaui medical check-up sebelum bergejala sangat dianjurkan, terutama orang yang punya faktor risiko serta orang yang sudah berusia di atas 65 tahun.

Klinik penunjang gagal jantung di RS Siloam Kebon Jeruk merupakan salah satu pelayanan yang rutin dilakukan oleh tim yang terdiri dari perawat gagal jantung, dokter umum, farmasi klinis, serta ahli nutrisi, dengan tujuan utama menyokong dokter spesialis jantung dalam menangani penderita gagal jantung secara komprehensif.

Selain itu, sejak awal tahun ini, RS Siloam Kebon Jeruk juga telah memiliki tim multidisiplin yang berdedikasi untuk implantasi mesin pompa jantung buatan (Left Ventricular Assist Device/ LVAD) sebagai solusi akhir bagi penderita gagal jantung berat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com