Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Ingus Berwarna Hijau? Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 11/09/2023, 09:16 WIB
Agustin Tri Wardani,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perubahan warna ingus yang semula jernih menjadi hijau tentu memunculkan rasa khawatir. Lantas, kenapa ingus bewarna hijau?

Dilansir dari Cleveland Clinic, ingus di hidung adalah garis pertahanan pertama dalam mencegah infeksi dan menangkal hal-hal tidak diinginkan yang mungkin ingin masuk ke dalam tubuh kita.

Para ahli menemukan bahwa kita memproduksi dan menelan sekitar 500 atau 600 cc lendir di hidung setiap hari.

Perubahan warna ingus dapat menjadi tanda ada sesuatu yang sedang tidak beres dengan kesehatan tubuh, bisa karena infeksi, luka, dll.

Baca juga: Kenapa Ingus Berwarna Kuning? Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

Kenapa ingus berwarna hijau?

Dikutip dari WebMd, ingus yang berwarna hijau dan kental bisa menjadi tanda tubuh sedang menghadapi infeksi virus atau bakteri yang parah.

Penyebab ingus berwarna hijau berasal dari sisa-sisa sel darah putih, bagian dari sistem kekebalan tubuh, yang sedang melawan infeksi, dan bercampur kotoran di hidung.

Tubuh setiap hari saat bernapas akan menghirup bakteri atau virus melalui saluran hidung. Tapi, beberapa di antaranya tidak berbahaya. 

Nah, kuman yang menumpuk tersebut acapkali bercampur kotoran, sehingga membuat lendir berwarna hijau. Meskipun warna ingus hijau, tapi Anda belum tentu sakit.

Namun, ketika lendir di hidung sudah berwarna hijau dan sistem daya tahan tubuh melemah, infeksi bakteri dan virus yang berlebihan bisa menyebabkan peradangan pada saluran hidung.

Kondisi ini membuat produksi lendir hijau di hidung berlebih dan tekstur lendir lebih kental dan lengket dibandingkan biasanya. Pengentalan ingus ini terjadi lantaran penumpukan agen infeksi atau bangkai kuman, serta sisa-sisa sel darah putih yang baru melawan infeksi.

Baca juga: 10 Cara Mengeluarkan Ingus yang Susah Keluar

Cara mengatasi ingus berwarna hijau

Mengutip Mayo Clinic, ingus atau lendir hidung yang kental dan berwarna hijau lebih sering terjadi pada awal tubuh terinfeksi bakteri atau virus.

Gejala akibat infeksi bakteri seringkali berlangsung lebih dari 10 hari tanpa membaik. Di beberapa kasus, infeksi bakteri dapat berkembang setelah infeksi virus flu, sehingga gejalanya bisa membaik dan kemudian memburuk lagi.

Dalam keadaan seperti ini, cara mengatasi ingus berwarna hijau memerlukan terapi obat antibiotik yang diresepkan dokter.

Hindari sembarangan minum obat antibiotik tanpa petunjuk dari dokter karena bisa membuat bakteri kebal obat dan susah disembuhkan di kemudian hari.

Selain itu, saat ingus berwarna hijau Anda juga bisa mengonsumsi banyak cairan agar tetap terhidrasi, menyedot atau mengeluarkan cairan yang keluar dengan lembut, dan menggunakan obat tetes hidung untuk membilas atau melembapkan rongga hidung.

Baca juga: 10 Penyebab dan Cara Mengatasi Hidung Tersumbat tapi Tidak Ada Ingus

Kapan perlu waspada?

Jika Anda mengalami ingus bewarna hijau dan tidak ada perbaikan setelah sekitar 10-12 hari, saatnya Anda berkonsultasi ke dokter. Bisa jadi kondisi itu adalah sinusitis, atau infeksi bakteri lain yang perlu pengobatan khusus.

Begitu juga jika ingus bewarna hijau disertai demam tinggi atau gejala lain yang parah, segera temui dokter agar segera mendapatkan penanganan yang tepat.

Setelah mengetahui jawaban kenapa ingus bewarna hijau, pastikan Anda mencermati perubahan warna ingus dan kondisi tubuh. Jika kondisinya tidak kunjung membaik, atau memburuk, jangan tunda untuk periksa ke dokter.

Baca juga: Warna Ingus dan Artinya pada Kesehatan Anda

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com