Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/08/2021, 06:00 WIB
Xena Olivia,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat tengah berbincang atau setelah makan, terkadang tanpa sengaja mulut kita mengeluarkan suara "hik!".

Bisa sekali, atau berulang kali. Kondisi itu disebut dengan cegukan.

Namun, dari mana suara cegukan berasal? Cegukan bermula dari diafragma, otot berbentuk kubah di antara paru-paru dan perut.

Baca juga: Kapan Harus ke Dokter Karena Cegukan?

Saat Anda bernapas, diafragma akan tertarik ke bawah agar udara masuk ke paru-paru.

Namun, ketika napas akan dikeluarkan, tiba-tiba udara masuk ke tenggorokkan dan menyentuh kotak suara Anda.

Hal itu menyebabkan pita suara Anda tertutup, menyebabkan ada suara ‘hik!’ yang keluar secara tiba-tiba.

Gejala

Mengalami cegukan merupakan sebuah gejala. Biasanya akan ada sensasi sesak di dada, perut, atau tenggorokan.

Jika cegukan berlangsung selama lebih dari 48 jam atau mengganggu aktivitas seperti makan, tidur, atau bernapas, segera hubungi dokter.

Penyebab

Hal-hal yang bisa menimbulkan cegukan, meliputi:

  • Minum minuman berkarbonasi atau alkohol terlalu banyak
  • Makan terlalu banyak
  • Stress atau bersemangat
  • Perubahan suhu
  • Makan permen karet atau permen

Kebanyakan cegukan hanya berlangsung sementara untuk waktu yang singkat.

Baca juga: 8 Cara Menghilangkan Cegukan saat Puasa

Jika berlangsung dalam jangka panjang, biasanya disebabkan oleh kerusakan atau gangguan pada saraf yang terhubung dengan diafragma.

Terdapat banyak hal yang dapat "mengganggu" atau merusak saraf tersebut.

Mulai dari rambut yang menyentuh gendang telinga, radang tenggorokan, hingga kasus yang lebih serius seperti tumor, gondok, atau kista.

Gangguan sistem saraf pusat

Kerusakan pada sistem saraf seperti tumor atau infeksi dapat berakibat adanya masalah dalam kontrol tubuh terhadap refleks cegukan, seperti:

  • radang otak
  • meningitis
  • sklerosis ganda
  • stroke
  • cedera otak
  • Tumor

Gangguan metabolisme dan obat-obatan

Cegukan dapat terjadi dalam jangka waktu panjang jika terpicu oleh:

  • alkoholisme
  • anestesi
  • barbiturat
  • diabetes
  • ketidakseimbangan elektrolit
  • penyakit ginjal
  • steroid
  • obat penenang

Baca juga: Mengenal Cegukan Pada Bayi dan Cara Mengatasinya

Faktor Risiko

Cegukan dapat dialami oleh semua orang dari segala usia, bahkan saat janin masih di dalam perut.

Selain itu, ada beberapa faktor tertentu yang dapat meningkatkan risiko terjadinya cegukan.

Anda cenderung akan cegukan jika:

  • laki-laki
  • mengalami sesuatu yang emosional dan intens, mulai dari kecemasan hingga kegembiraan
  • menerima anestesi umum (ditidurkan)
  • menjalani operasi, terutama operasi perut

Diagnosis

Jika cegukan berlangsung dalam jangka panjang, dokter akan memeriksa beberapa hal di bawah ini untuk mengetahui penyebabnya.

  • Keseimbangan dan koordinasi
  • Refleks
  • Pengelihatan dan indera peraba

Selain itu, dokter juga bisa jadi melakukan tes darah untuk mengecek jika Anda terkena diabetes, infeksi, atau penyakit ginjal.

Baca juga: Jangan Anggap Sepele, Cegukan Bisa Jadi Tanda Gangguan Kesehatan

Terdapat test visual yang mungkin dilakukan untuk mendeteksi adanya abnormalitas anatomi yang mengganggu saraf vagus, saraf frenikus, atau diafragma, seperti:

  • rontgen dada
  • tomografi terkomputerisasi (CT)
  • MRI

Diagnosis lain yang bisa dilakukan untuk memeriksa penyebab dari cegukan jangka panjang adalah tes endoskopi.

Tes ini dilakukan dengan cara memasukkan pipa berkamera ke dalam tenggorokan untuk mengetahui jika ada permasalahan di kerongkongan atau tenggorokan.

Komplikasi

Jika tidak kunjung diobati, terdapat beberapa komplikasi yang berpotensi timbul akibat cegukan, yaitu:

  • Refluks asam lambung (GERD)
  • Alkalosis (kondisi tubuh mengandung terlalu banyak basa atau alkali)
  • Malnutrisi
  • Kurang tidur
  • Dehidrasi
  • Keletihan

Baca juga: 10 Cara Mudah Menghilangkan Cegukan Tanpa Minum

Perawatan

Cegukan sering dianggap masalah yang sepele. Meski begitu, kondisi ini sering mengganggu dan dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dalam beraktivitas.

Berikut beberapa tips untuk menyembuhkan cegukan.

  • Menahan napas
  • Bernapas dengan bantuan kantung kertas
  • Makan satu sendok teh gula pasir
  • Mengonsumsi air dingin
  • Menaruh kedua lutut di dada selama beberapa saat
  • Rileks, atur dan tarik napas perlahan

Jika cegukan berlangsung dalam jangka panjang, obat yang kemungkinan diberikan oleh Dokter meliputi:

  • baclofen
  • chlorpromazine
  • metoclopramide

Pencegahan

Melansir healthline, tidak ada cara yang telah terbukti dapat mencegah cegukan.

Namun, jika Anda seseorang yang sering mengalami cegukan, cobalah menghindari hal yang dapat memicu cegukan.

Beberapa cara di antaranya adalah sebagai berikut.

Baca juga: Penyebab Cegukan dan Cara Mengatasinya

  • Makan secukupnya
  • Hindari minuman berkarbonasi
  • Lindungi diri dari perubahan suhu
  • Hindari alkohol
  • Coba untuk tenang, hindari reaksi emosional atau fisik yang intens
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com